Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyidik Beberkan Alasan Lambatnya Pemberkasan Pimpinan Saracen Jasriadi

Irwan mengungkapkan bahwa selain kasus penyebaran ujaran kebencian, Jasriadi juga tersangkut kasus illegal acces.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Penyidik Beberkan Alasan Lambatnya Pemberkasan Pimpinan Saracen Jasriadi
Repro/KompasTV
Tiga tersangka anggota kelompok Saracen, penyedia jasa penyebar ujaran kebencian atau hate speech dan hoax untuk menyerang suatu kelompok tertentu, yakni (dari kiri) JAS alias Jasriadi (32), ketua sindikat Saracen, Muhammad Faizal Tonong, pemilik akun Faizal Muhammad Tonong atau Bang Izal (43), ketua bidang media informasi, dan Sri Rahayu Ningsih (32), koordinator grup Saracen wilayah Jawa Barat. Jasriadi ditangkap polisi di Pekanbaru, Riau, Muhammad Faizal Tonong ditangkap di Koja, Jakarta Utara, pada 20 Juli 2017, sedangkan Sri Rahayu Ningsih ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, pada 5 Agustus 2017 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski ditangkap di Pekanbaru sejak 7 Agustus 2017 lalu, namun pemberkasan perkara pimpinan Saracen, Jasriadi, oleh penyidik Bareskrim belum juga rampung.

Padahal anggota Saracen lainnya, Sri Rahayu Ningsih, yang ditangkap pada 5 Agustus 2017 justru telah rampung, bahkan telah disidangkan di Cianjur, Jawa Barat.

Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Irwan Anwar, mengungkapkan bahwa proses pemberkasan Jasriadi yang memakan waktu lama adalah strategi dari penyidikan.

"Belum, sengaja kita minta dibuat selama mungkin. Sifatnya hanya strategi penyidikan," ujar Irwan saat dihubungi wartawan.

Irwan mengungkapkan bahwa selain kasus penyebaran ujaran kebencian, Jasriadi juga tersangkut kasus illegal acces.

"Belum karena dia banyak hutangnya (kasus). Kalau nanti misalnya kasus yang pertama selesai dia gak cukup oleh jaksa rencananya nanti akan ditangguhkan dulu kemudian dia akan kami tahan dalam kasus yang lain," kata Irwan.

Baca: Anies Baswedan Targetkan Pemprov DKI Raih Predikat WTP

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, pernah mengungkapkan bahwa Jasriadi pernah meretas akun grup Facebook seseorang dan ulahnya dilaporkan admin grup tersebut ke Polresta Depok.

Penyidik sengaja melakukan ini karena jika kasus pertama yang menjerat Jasriadi dilimpahkan, maka penyidik akan kesulitan mengambil keterangannya terkait kasus illegal acces.

Penyidik rencananya akan meminta perpanjangan penahanan untuk Jasriadi.

"Dihabiskan masa penahanannya 120 hari, setelah itu dia ditangguhkan. Selanjutnya ditahan dalam kasus yang lain untuk melaksanakan proses penyidikan terhadap casenya yang kedua," ujar Irwan.

Saat ini polisi telah menyelesaikan berkas perkara terhadap tiga anggota Saracen yakni Sri Rahayu Ningsih, Muhammad Faizal Tonong, dan Muhammad Abdullah Harsono.

Sri Rahayu telah menjalani persidangan di Cianjur, Jawa Barat. Sementara Faizal dan Abdullah berkasnya baru dinyatakan P21 oleh kejaksaan. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas