TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi Informasi menjadi strategi jitu untuk mengendalikan potensi pelanggaran yang akan terjadi di lapas / rutan.

Contohnya, peredaran uang yang berimbas terjadinya pelanggaran dan kejahatan lain.

Lapas Narkotika Jakarta meresponnya dengan membentuk suatu metode jual beli berbasis tekhnologi.

PAS Mart menjadi pilihan dengan konsep mini market berbasis layanan tekhnologi informasi, menunjang program bebas peredaran uang dalam lapas.

Baca: Ini Alasan Warga Kampung Cisitu yang Banyak Bekerja di Pabrik Petasan Tangerang

"Dengan diresmikannya PAS Mart ini kami mengharapkan semua pengunjung berbelanja di PAS Mart ini, sehingga kami tidak perlu menggeledah pengunjung yang akan masuk lapas. Dari sisi pengamanan akan sangat membantu, " ungkap Asep Sutandar, Kalapas Narkotika Jakarta dalam keterangan tertulis, Jumat (27/10/2017).

PAS Mart juga terintegrasi secara online, konsumen dapat memesan barang-barang terlebih dahulu secara on line, sehingga pada saat mereka tiba di lapas semua pesanannnya telah tersedia.

Selain itu, PAS Mart juga akan menjual Cake n Bakery Kaina.

Kaina adalah label yan disematkan untuk produk kuliner warga binaan Lapas Narkotika Jakarta, yang telah beberapa kali mengikuti pameran.

Baca: Rhoma Irama Tertawa Dengar Permintaan Sandiaga Uno

Cake n Bakery Kaina akan lebih dikembangkan lagi baik dari segi kualitas, variasi dan pemasarannya.

"Kami ingin masyarakat semakin mengenal produk warga binaan kami. Kami pastikan rasa dan kualitas Kaina tidak kalah dengan bakery yang di jual di pasaran luar. Dan yang pasti hygenis, " kata Asep lagi.

"Grand Opening Galery Kaina Cake & Bakery, PAS Mart" dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, Bambang Sumardiono.

Di moment ini juga diberikan bingkisan kepada 20 anak Yatim piatu.