Panglima TNI Jelaskan Mengapa Rakyat Indonesia Harus Disegani Bangsa Asing
Tarian perang tersebut menurutnya adalah bentuk lain dari latihan bela diri, yang dikemas secara santun agar tidak menyinggung kelompok lain
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menurut Panglima TNI, Jendral TNI Gatot Nurmantyo, di setiap daerah di Indonesia, terdapat tarian perang yang khas.
Selain itu setiap daerah juga punya senjata tradisionalnya masing-masing, di mana semakin ke Timur, senjata tradisional tersebut ukurannya semakin besar.
Dalam pengarahannya di hadapan 6.499 prajurit TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (26/10/2017), ia menyebut tarian perang dan senjata tradisional, menunjukan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah kesatria.
Darah ksatria tersebut menurutnya masih mengalir di nadi rakyat sampai sekarang.
"Darah ksatria yang mengalir ini memberikan semangat untuk selalu melindungi pihak yang lemah, mau mengalah kepada pihak yang kecil serta rela berkorban untuk kepentingan orang lain," ujarnya seperti dikutip Tribunnews.com dari siaran pers resmi Mabes TNI.
Baca: Helikopter Angkatan Laut Bela Diri Jepang Jatuh 4 Penumpangnya Masih Dicari
Tarian perang tersebut menurutnya adalah bentuk lain dari latihan bela diri, yang dikemas secara santun agar tidak menyinggung kelompok lain.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa rakyat Indonesia, adalah rakyat yang siap berpartisipasi dalam peperangan, manakala ibu pertiwi memanggil.
"Rakyat Indonesia akan melawan, bila ada yang mengusik rasa kebangsaannya karena ditubuhnya mengalir darah patriot," tegasnya.
Walaupun setiap daerah memiliki tarian perang dan senjata tradisionalnya sendiri, menurut Panglima TNI, hal itu tidak menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mau menang sendiri, dan suka menindas kelompok minoritas.
Bahkan rakyat Indonesia adalah orang-orang yang suka menolong orang lain, dan bergotong royong.
Baca: Hadapi Kasus Asusila, Tak Ada Lagi yang Dicemaskan Gatot Brajamusti
"Bukan hanya mau menyumbangkan tenaga, namun juga uang atau harga benda lainnya,' ujar Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut Gatot Nurmantyo mengingatkan para prajuritnya untuk selalu menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan apapun. Jika TNI dan rakyat bisa bersatu, maka kekuatan tersebut sulit dikalahkan oleh negara manapun.
"Tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa mengalahkan NKRI, apabila TNI benar-benar manunggal dengan rakyat," katanya.