Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dede Yusuf: Jokowi dan SBY Beri Contoh Kepada Rakyatnya Agar Tidak Saling Mencela

Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai menyejukan masyarakat Indonesia.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Dede Yusuf: Jokowi dan SBY Beri Contoh Kepada Rakyatnya Agar Tidak Saling Mencela
TRIBUNNEWS/BIRO PERS/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/10/2017). SBY menemui Jokowi secara mendadak untuk membicarakan situasi terkini bangsa, khususnya terkait Perppu Ormas yang baru saja disahkan menjadi UU. TRIBUNNEWS/BIRO PERS/LAILY RACHEV 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai menyejukan masyarakat Indonesia.

"Saya rasa pertemuan seperti ini indah dan perlu dilakukan sering," ujar Politikus Partai Demokrat, Dede Yusuf kepada Tribunnews.com, Minggu (29/10/2017).

Baca: Mantan Menteri ESDM Tak Setuju Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Dibangun

Menurut Ketua Komisi IX DPR RI ini yang ditunjukan Jokowi dan SBY merupakan contoh yang baik bagi publik.

"Karena kita paham tiap pemimpin harus memberi contoh kepada rakyatnya bahwa mereka bisa saling melanjutkan pembangunan dengan baik dan tidak saling mencela," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini.

Lebih lanjut kata Dede Yusuf, tugas SBY sebagai mantan presiden ikut membantu Presiden Jokowi memberikan wawasan atau pandangan melalui pengalamannya.

Berita Rekomendasi

Baca: Kisah Menteri Jonan Beli Motor Listrik

Namun, sebagai Ketua Umum partai Demokrat tentu, imbuhnya, SBY juga berkewajiban mengingatkan pemerintah tentang janji politiknya.

"Mungkin salah satunya mengingatkan kembali mengenai perppu Ormas yang kemarin, dimana Demokrat dalam paripurna telah meminta agar pemerintah merevisi sebagian sehingga tidak menjadi alat kekuasaan untuk menekan Ormas," imbuhnya.

"Atau bisa juga soal yang lain seperti daya beli masyarakat yang menurun, susahnya lapangan kerja ,dan lainnya. Selebihnya hanya beliau berdua yang tahu apa yang dibicarakan," jelasnya.

Baca: Status Gunung Agung Turun Menjadi Siaga

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menjelaskan, sejumlah poin hasil pertemuan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (27/10/2017) siang.

Menurutnya, pertemuan antara SBY dan Presiden Jokowi sudah dipersiapkan sejak lama.

Hinca menjelaskan, pertemuan kemarin, merupakan lanjutan silaturahmi yang sebelumnya pernah dilakukan juga antara SBY dan Presiden Jokowi di Istana Negara waktu itu.

Baca: Penumpang KM Darma Kencana yang Terbakar di Perairan Karimun Jawa Dievakuasi ke Pelabuhan Kumai

Sejatinya, pertemuan dilaksanakan tanggal 18 Oktober 2017 lalu.

Namun, karena kesibukan keduanya akhirnya baru bisa terlaksana.

"Pada kesempatan pertemuan tersebut Presiden Jokowi memberikan undangan pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu, yang akan dilangsungkan 8 November 2017 nanti kepada SBY," kata Hinca lewat pesan singkat kepada wartawan, Minggu (29/10/2017).

Baca: Anies Puji Imron Pegawai Kelurahan Penolak Uang Tip

Hinca menambahkan, pertemuan antar pimpinan negara dengan para mantan kepala negara adalah hal yang biasa dan tentunya positif dampaknya bagi bangsa.

"Pada kesempatan yang berharga tersebut dibicarakan hal-hal menyangkut perkembangan situasi sosial politik Indonesia dan juga pandangan SBY," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas