Menko PMK: Prioritas Pemerintah Memajukan Kawasan Perbatasan
Menko PMK Puan Maharani menegaskan pemerintah yakin kawasan perbatasan akan bangkit menjadi beranda terdepan Indonesia yang berkemajuan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Masih dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Merauke Papua dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda dan Ekspedisi NKRI, Menko PMK Puan Maharani menyempatkan berkunjung ke Distrik Sota, Kabupaten Merauke, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Menko PMK menegaskan pemerintah yakin kawasan perbatasan akan bangkit menjadi beranda terdepan Indonesia yang berkemajuan.
Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua memiliki arti penting sebagai beranda terdepan Indonesia. Untuk itu, Pemerintah akan segera memasukkan pos lintas batas negara (PLBN) di Distrik Sota Kabupaten Merauke sebagai prioritas pada tahun 2018.
"Menjadi prioritas pemerintahan saat ini bahwa kita akan mulai masuk dari daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Setiap daerah perbatasan itu kita selalu upayakan agar dibangun sekolah, Puskesmas dan pos lintas batas negara (PLBN)," jelas Menko PMK usai menyerahkan bantuan di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Sabtu (28/10/2017).
Menurut Puan Maharani, pembangunan PLBN yang akan diselesaikan paling lambat pada tahun 2020 ini sedang diupayakan untuk dipercepat penyelesaiannya menjadi tahun 2019.
Pemerintah juga terus berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi daerah-daerah perbatasan ini sebagai upaya mengurangi kesenjangan antar wilayah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat perbatasan.
Menko PMK membagikan sejumlah bantuan berupa sembilan paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil, 24 paket PMT untuk balita, dan 150 Paket PMT untuk Anak Sekolah.
Selain itu Menko PMK juga menyerahkan bantuan berupa 10 buah toren air, 50 nuah jerigen, 1 buah penjernih air dan tenda posko, 75 paket makanan siap saji, 10 buah hidran air, 10 unit Rutilahu, alat permainan edukatif, bantuan kearifan lokal sebesar Rp 50 juta yang akan digunakan untuk pembelian peralatan musik serta Program Keserasian Sosial sebesar Rp 109 juta yang akan digunakan untuk pembangunan balai musyawarah adat, penyuluhan hidup toleransi, dan revolusi mental.
Menko PMK juga memberikan sejumlah bantuan kepada siswa-siswi SD YPK Sota. Bantuan berupa 218 paket peralatan sekolah itu diberikan langsung oleh Menko PMK secara simbolis kepada sebanyak 10 perwakilan siswa-siswi di SD YPK Sota.
Sebanyak dua paket peralatan olahraga juga tak luput diberikan langsung oleh Menko PMK kepada Kepala Sekolah SD YPK Sota untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Selain itu Menko PMK juga membagikan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Anak Sekolah sebanyak 153 paket kepada SD YPK Sota dan 65 paket kepada MI Al Maarif Sota.
Pada kunjungannya ini Menko PMK juga menyempatkan diri untuk melakukan foto bersama dan bercengkarama dengan seluruh siswa siswi yang hadir.
Di akhir sambutannya, Menko PMK mengingatkan kembali bahwa masyarakat yang tinggal di Sota adalah warga Indonesia yang merupakan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Anak-anak dan semua yang tinggal disini adalah orang perbatasan. Tapi janganlah sekalipun pernah lupa bahwa kita ini tetap Indonesia," ucap Menko PMK.
Usai memberikan bantuan di SD YPK Sota, Menko PMK dan rombongan bergerak menuju lokasi pembangunan Puskesmas Sota. Menko PMK meninjau pembangunan Puskesmas yang direncanakan akan selesai pada akhir tahun ini. Menko PMK juga memastikan penyelesaian pembangunan Puskesmas di Sota ini dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Turut mendampingi Menko PMK, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise, Kepala BNPB, Kepala BKKBN, Anggota DPR RI Alfia Reziani, Bupati Merauke dan Wakapolda Merauke.