Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perwakilan Pemuda 21 Negara Mondok di Pesantren Unipdu Jombang

150 pemuda dari 21 negara mengikuti program ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 di Jombang, Indonesia.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Perwakilan Pemuda 21 Negara Mondok di Pesantren Unipdu Jombang
KOMPAS.com| Wijaya kusuma
ILUSTRASI: Mahasiswa baru buat koreografi bentuk logo ASEAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 150 pemuda dari 21 negara mengikuti program ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2017 di Jombang, Indonesia.

Sesuai keterangan Kementerian Luar Negeri pada Senin (30/10/2017), para pemuda berasal dari Indonesia, Kamboja, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Filipina, Viet Nam, Thailand, Singapura, Jepang, Pakistan, Madagaskar, Lithuania, Maroko, Mesir, Hongaria, Amerika Serikat, Tanzania, Korea Selatan, Libya, Belanda, dan Inggris.

Baca: Buka ASEAN Youth Interfaith Camp 2017, Wamenlu Cerita Pengalamannya Jadi Santri

Program AYIC 2017 berlangsung pada tanggal 28-30 Oktober 2017 di Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) di Jombang, Jawa Timur. AYIC 2017 mengusung tema “Tolerance in Diversity for ASEAN and World Harmony”.

Selama tiga hari, para pemuda akan mendapatkan materi mengenai Tolerance; Balance; dan Moderate yang disampaikan oleh para pemuka agama di Indonesia.

Berperan sebagai pembicara antara lain, KH. Yahya Cholil Staquf, Dr. Srawut Aree, Bhante Viriyanadi Mahathera dan Antonius Benny Susetyo Pr.

Selain mondok selama 3 (tiga) hari di Pesantren Unipdu Jombang, para pemuda juga akan diundang melihat dan merasakan keberagaman beragama di Indonesia yang hidup berdampingan dalam damai.

BERITA TERKAIT

Para peserta akan diajak mengunjungi Patung Budha Tidur di Mojokerto, Gereja Kristen Jawa Timur, Klenteng Hong San Kiong, dan Makam Gus Dur. Pada akhir kegiatan, Para pemuda diharapkan mengukirkan komitmennya terhadap perdamaian dalam “Jombang Declaration”.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, A.M. Fachir menyampaikan harapannya kepada pemuda sebagai agen penentu perdamaian dan stabilitas kawasan:l

“Masyarakat dalam Komunitas Sosial-Budaya ASEAN adalah jantung dari Komunitas ASEAN secara keseluruhan. Pemudalah yang akan menentukan perdamaian dan stabilitas di kawasan. Pemudalah yang juga akan memiliki kemampuan untuk menuntun rakyat menuju kemakmuran,” kata Fachir.

Fachir mengatakan, dari perdamaian yang diciptakan itu, para pemuda juga yang akan menikmati hasil keteguhan dan segala daya upaya.

“Hanya melalui dialog-lah kita bisa saling mengerti. Dengan semangat inilah, Indonesia telah berinisiatif untuk memajukan dialog lintas-agama sebagai ciri khas diplomasi. Untuk itulah, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendorong Anda sekalian menjadi duta perdamaian dan toleransi,” kata Fachir.

AYIC 2017 merupakan inisiatif Indonesia yang diusulkan ke ASEAN melalui ASEAN Ministerial Meeting on Youth di Jakarta tanggal 18-20 Juli 2017.

Kegiatan AYIC 2017 telah diakui para Menteri di ASEAN yang tercatat dalam Joint Statement the 6th ASEAN Ministerial Meeting on Youth+3 Joint Communiqué of the 50th ASEAN Foreign Ministers’ Meeting, Joint Ministerial Statement of the Eighteenth (18th) ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council.

Menurut rencana, AYIC 2017 akan dilaporkan kepada para Pemimpin ASEAN at KTT ASEAN ke-31 bulan November 2017 di Manila, Filipina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas