Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Periksa Kepala Bakamla di POM TNI

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diam-diam telah memeriksa Kepala Bakamla Arie Sudewo

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
zoom-in KPK Periksa Kepala Bakamla di POM TNI
Tribunnews.com/ Eri Komar Sinaga
Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya Arie Sudewo saat bersaksi untuk terdakwa Direktur PT Melati Technofo Indonesia Fahmi Darmawansyah di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (26/4/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diam-diam telah memeriksa Kepala Bakamla Arie Sudewo terkait penyidikan kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring di lingkungan Bakamla.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan pemeriksaan tersebut bukan dilakukan di KPK melainkan di POM TNI pada minggu lalu.

“Pemeriksaan dilakukan di POM TNI. Jadi pemeriksaan tetap dilakukan tapi tempatnya bukan di KPK tapi di POM TNI,” ucap Febri di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (2/11/2017).

Febri menjelaskan, tempat pemeriksaan dilakukan di POM TNI lantaran dalam penanganan kasus ini ada koneksitas antara KPN dan TNI, dimana keduanya sama-sama menangani kasus ini.

Penyidik KPK menangani pihak swasta, sementara POM TNI menangani tersangka dari unsur TNI.

“Kami kan dalam proses koordinasi tentu salah satu poinnya adalah memilah kewenangan KPK di sipil dan Pom TNI,” ungkap Febri.

Febri menambahkan dalam pemeriksaan tersebut, Arie diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Nofel Hasan (NH) selaku Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang merupakan tersangka di kasus ini.

Berita Rekomendasi

"Pemeriksaan pada Kepala Bakamla dilakukan untuk melengkapi berkas tersangka NH," singkat Febri.

Diketahui, dugaan keterlibatan Arie Sudewo sebelumnya telah tertuang dalam pertimbangan vonis hakim untuk terdakwa mantan Deputi Informasi, Hukum dan Kerja Sama Bakamla, Eko Susilo Hadi.

Arie Soedewo disebut memerintahkan Eko untuk menanyakan fee yang akan diberikan PT Melati Technofo Indonesia, selaku perusahaan pemenang proyek pengadaan monitoring satelit di Bakamla.

Sementara itu soal keterlibatannya dan meminta jatah, Arie Soedewo telah membantah saat bersaksi di sidang Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Arie mengaku baru mengetahui adanya fee yang diterima anak buahnya setelah terjadi operasi tangkap tangan terhadap pejabat Bakamla Eko Susilo Hadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas