Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Danhil Menduga Ada Upaya Persekongkolan Melengserkan Novel sebagai Penyidik KPK

Novel Baswedan tengah mempersiapkan diri untuk menjalani operasi tahap kedua pada bulan November ini.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Danhil Menduga Ada Upaya Persekongkolan Melengserkan Novel sebagai Penyidik KPK
TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA
Penyidik KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa oleh tim penyidik dari Polda Metro Jaya, di KBRI Singapura, Senin (14/7/2017). Novel diperiksa terkait penyerangan yang menimpa dirinya pada 11 April lalu yang mengakibatkan mata kirinya cedera serius. TRIBUN BATAM/RIO BATUBARA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Dahnil Anzar Simanjuntak, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah mengatakan saat ini Novel Baswedan tengah mempersiapkan diri untuk menjalani operasi tahap kedua pada bulan November ini.

Selanjutnya pada Desember 2017, penyidik senior KPK tersebut akan menjalani proses recovery pascaoperasi di mata kirinya.

Di akhir tahun 2017 ini, Novel dimungkinkan kembali ke Indonesia.

"Novel saat ini fokus operasi tahap kedua, Desember kan pemulihan lalu kalau lancar akhir tahun, Novel bisa kembali ke Indonesia. Semangat memburu para koruptor," ujar Dahnil ‎dalam diskusi bertopik "Kasus Novel Setelah 200 Hari" yang diadakan Sabtu (4/11/2017) di Menteng, Jakarta Pusat.

Baca: Mabes Polri Mengaku Kesulitan Membongkar Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Dahnil yang juga kerabat Novel Baswedan ini juga menyampaikan jangan sampai nanti saat Novel kembali ke KPK, ada persekongkolan jahat untuk menyingkirkan Novel Baswedan.

Hal ini diungkapkan Dahnil karena ia mengaku sudah membaca ada niatan pihak tertentu yang ingin melengserkan Novel Baswedan dari posisi penyidik KPK.

Berita Rekomendasi

"Ini kami membaca ada upaya menggeser Novel dari penyidik ke posisi lain, karyawan apa begitu. Dengan alasan surat elektronik yang dikirim Novel soal protes pada Dirdik KPK.‎ Ini seperti ada ketertakutan berjamaah yang dialami para koruptor," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas