GMPG Berikan Tiga Dus Jamu Tolak Angin Kepada KPK Agar Tidak Masuk Angin Usut Kasus E-KTP Novanto
"Selain menyampaikan surat yaa kita secara simbolik menyampaikan jamu tolak angin supaya KPK ini tetap kuat dan tidak masuk angin,"
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah angggota Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) tampak menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2017).
Berdasarkan pantauan Tribunnews, sekitar pukul 15.00 WIB para Anggota GMPG ini tampak hadir di lembaga antirauah itu.
Bahkan, mereka tampak membawa tiga buah dus berisi jamu Tolak Angin.
Baca: Luhut Jawab Tudingan Fahri Hamzah Atas Mewahnya Pernikahan Puteri Semata Wayang Jokowi
Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia, mengaku sengaja membawa jamu khusus tersebut untuk diberikan kepada KPK.
Ia menyebutkan pemberian sejumlah dus Tolak Angin kepada KPK merupakan simbol agar KPK tidak 'masuk angin' saat mengungkap kasus e-KTP yang diduga melibatkan Ketua DPR RI, Setya Novanto.
Selain itu, Ahmad Doli juga menyertakan surat yang disampaikan kepada pimpinan KPK.
Baca: Saksi Ahli Setya Novanto: KPK Tidak Kapok-kapok
"Beberapa kali Setya Novanto dipanggil mangkir juga KPK sepertinya diam-diam saja. Oleh karena itu kami datang menyampaikan surat, isi surat itu yang pertama yang kita sampaikan ke KPK bahwa sesungguhnya rakyat Indonesia berada di belakang KPK," ucap Ahmad Doli Kurnia kepada wartawan di Gedung KPK.
"Selain menyampaikan surat yaa kita secara simbolik menyampaikan jamu tolak angin supaya KPK ini tetap kuat dan tidak masuk angin serta tidak bisa diinterpensi," katanya.
Baca: Permintaan Maaf Jokowi Kepada Tetangga dan Masyarakat Solo Jelang Pernikahan Kahiyang-Bobby
Selain itu, Ahmad Doli juga mengatakan bahwa KPK tidak perlu ragu dalam membongkar kasus-kasus korupsi.
Alasannya, Ahmad Doli, masyatakat Indonesia terus berada dib belakang KPK.
"kalau sudah ada dukungan tidak perlu lagi takut-takut, tidak perlu lagi ragu-ragu berhadapan dengan siapa saja," jelas Ahmad Doli Kurnia.