Hamid Awaluddin Kecam Pernyataan Mahathir Soal Orang Bugis
Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menyebut orang Bugis sebagai 'bajak laut' berbuntut panjang.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang menyebut orang Bugis sebagai 'bajak laut' berbuntut panjang.
Tak hanya Wapres Jusuf Kalla yang melontarkan kekesalannya atas hal tersebut, Tokoh Bugis yang juga Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Hamid Awaludin melihat sifat rasis masih ada dalam diri Mahathir.
Padahal, seyogyanya sikap politik apapun sudah harus meninggalkan rasisme. Ia pun mendesak Mahathir segera minta maaf atas ucapannya.
"Dia (Mahatir) ternyata masih rasis. Artinya, dia mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin dan negarawan tapi kurang lebih dia sama saja seperti Hitler, rasis. Silakan dikutip ini," ujar Hamid dalam keterangannya, Rabu (8/11).
Selanjutnya, fenomena Mahatir ini dia terkena post power syndrome, dia tidak bisa lagi mengelak lagi dari label post power syndrome. "Semua orang yang mengalahkan dia, dia caci maki. Dia merasa besar."
"Memang begitu orang yang post power syndrome lebih sering salah dalam ucapan dan tingkahnya. Mahatir itu egois. Dia merasa dia yang jago dan hebat."
Rupanya, lanjut Hamid, Mahathir tidak menyadari bahwa selama ini perekonomian Malaysia digerakkan oleh orang Bugis.
"Kalau tidak ada orang Bugis dari Tahun 60-an, Perkebunan kelapa sawit di Malaysia itu tidak ada. Itu kan orang Bugis itu tenaga perkebunan. Sejak 60-an ekonomi mereka digerakkan orang Bugis," tegasnya.