Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua Komisi I Minta TNI Harus Segera Bebaskan Sandera Kelompok Kriminal Bersenjata

Menurut Politikus PKS ini, TNI dan BIN tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Ketua Komisi I Minta TNI Harus Segera Bebaskan Sandera Kelompok Kriminal Bersenjata
dok. DPR RI
Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanderaan 1300 orang warga yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, sudah menciderai kedaulatan NKRI.

Ketua Komisi I DPR TNI Abdul Kharis Almasyhari menilai TNI harus segera bertindak dengan seksama untuk membebaskan sandera Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua tersebut.

" Ini bukan lagi soal kelompok kriminal, ini menciderai kedaulatan NKRI, setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini," tegas Kharis dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/11/2017).

Baca: Tahun Politik, BRI Optimis Pembiayaan Infrastruktur Tetap Jalan

Baca: TB Hasanuddin Yakin Satgas Terpadu Bisa Atasi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua

Menurut Politikus PKS ini, TNI dan BIN tentu sudah mempunyai data dan infomasi intelijen terkait kasus tersebut.

Sehingga ia yakin dapat menganalisis situasi dan kondisi di lapangan untuk mengambil langkah-langkah penyelamatan dan tindakan lain yang diperlukan.

Berita Rekomendasi

Tentu dengan kerjasama dan koordinasi dengan Kepolisian.

"Kita inginkan semua dilakukan terukur dan cegah jangan sampai sandera terluka apalagi sampai ada yang terbunuh," pinta Kharis.

Kharis yang merupakan anggota legislatif dari Solo ini juga melihat bahwa upaya persuasif memang harus dilakukan apalagi menyangkut keselamatan warga yang disandera, namun upaya represif juga harus disiapkan.

"Saya setuju dengan langkah tegas yang akan diambil TNI dan Polri, tapi jangan lupa kita juga harus memangkas jaringan pemasok senjata dan amunisi yang selama ini mengambil keuntungan dari situasi konflik di Papua," terang Kharis.

"Dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Dengan kejadian ini kita harap peran diplomasi terkait masalah Papua juga penting untuk lebih ditingkatkan. NKRI dan seluruh tanah air dari ujung timur sampai barat adalah wilayah kedaulatan yang wajib di hormati semua negara. Jangan sampai ada intervensi dalam masalah dalam negeri Indonesia," tutup Kharis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas