Menhan Minta Pembebasan 1.300 Sandera di Papua Tak Pakai Senjata
Ia juga mengaku belum pernah sama sekali meminta laporan perkembangan operasi dari pejabat-pejabat di Papua.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berharap kasus penyanderaan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap 1.300 warga yang bermukim di Mimika, Papua, bisa diselesaikan tanpa baku tembak.
"Mudah-mudahan tidak perlu pakai senjatalah, bila perlu saya ke situlah," ujarnya kepada wartawan di kanto Kemenhan, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2017).
Dalam kesempatan itu ia mengakui punya pengalaman dalam bernegosiasi dengan penyandera saat memimpin Pasukan Garuda di Kamboja, pada tahun 1992 lalu.
Baca: Penyanderaan Ribuan Warga di Papua, Ini Prioritas TNI
Ryamizard Ryacudu yang saat itu masih berpangkat Letkol, berhasil membebaskan sejumlah perwira yang berasal dari berbagai negara, yang disandera pasukan Khmer Merah.
Namun demikian, ia mau tidak mau mengganggu pekerjaan dari pejabat Polri dan TNI yang saat ini tengah mengupayakan pembebasan sandera di Papua.
Ia juga mengaku belum pernah sama sekali meminta laporan perkembangan operasi dari pejabat-pejabat di Papua.
"Kenapa saya belum menanayakan, karena biarkan mereka menyelesaikan dulu, kalau sudah selesai, saya tanyakan," katanya.