TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy berharap Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) dapat menghadapi proses hukum secara proporsional dan profesional.

Hal itu dikatakan Romahurmuziy menyusul menghilangnya Novanto, Rabu (15/11/2017), saat penyidik KPK mendatangi rumahnya di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jaksel.

Menurut pria yang akrab disapa Romi, sebagai kolega di DPR dan sesama pimpinan parpol dirinya turut prihatin atas terjadinya kegaduhan yang berlarut menimpa Setnov.

“Saya berharap Pak SN menghadapi proses hukum ini secara profesional. Dengan demikian tidak akan ada preseden yang saya kira tidak perlu,” kata Romi usai menghadiri acara Multaqo Sanawiy Internasional dan Haul Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alwiy bin Abbas al-Malikiy al Hasaniy di Ma’had Darul Habib Islamic Boarding School, Kampung Cipamutih, Desa/Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Kamis (16/11/2017).

Baca: Golkar Solo Nilai Perkara Novanto Buat Kegaduhan di Pengurus Daerah

Di luar posisinya sebagai ketum sebuah parpol, sambung Romi, Setnov juga merupakan ketua lembaga negara yang terhormat, DPR.

Sehingga jika menghilang maka akan memberikan pendidikan politik yang tidak pas.

Romi enggan berspekulasi mengenai menghilangnya Setnov apakah tindakan pengecut dalam koridor pembelaan diri.

Sebab, dia mengaku belum tahu sebab Setnov menghilang.

Terlebih baru satu malam.

Baca: 6 Fakta Seputar Novanto, Hilang Saat KPK Datang Sampai Sayembara Bernilai Rp10 Juta

Dia hanya berharap nantinya ada hal-hal bisa dijelaskan dalam satu atau dua hari ke depan kalau nanti Setnov segera muncul lagi.

Harapan terhadap KPK, Romi meminta agar tetap berjalan sesuai prosedur. Dia meyakini apa yang dilakukan KPK adalah bagian perjuangan jangka panjang untuk bangsa.

Dalam keterangan tertulis, Romi dalam acara tersebut didampingi Anggota Fraksi PPP DPR RI, H. Mukhlisin, KH. Muslih ZA serta fungsionaris DPP PPP Choirul Sholeh Rasyid. Sebelumnya, kedatangan Romi disambut langsung Pengasuh Pondok Pesantren Darul Habib Islamic Boarding School, dan Habib Nopel Abdullah Alkaff dan KH. M. Ihya Ulumuddin, pengasuh Pondok Pesantren Darut Tauhid, Pujon, Malang.