Surya Paloh Kecam Kader NasDem yang Sekedar Cari Makan di Partai
"Anggota dan kader partai yang berpikir sekedar mencari makan, saya ingatkan itu sudah salah," kata Surya.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengingatkan supaya kader atau pengurus partainya tidak sekedar mencari nafkah.
Hal itu disampaikan Surya Paloh dihadapan sekitar 15 ribu apel siaga dan deklarasi komite saksi nasional Partai NasDem di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2017).
"Anggota dan kader partai yang berpikir sekedar mencari makan, saya ingatkan itu sudah salah," kata Surya.
Menurutnya, kader NasDem harus memiliki semangat patrotisme dan nasionalisme.
"Nasdem butuh kehadiran anak-anak bangsa yang semangat dengan cita-cita bersama. Untuk memajukan bangsa dan negara yang kita cintai," kata Surya Paloh.
Lebih lanjut Surya Paloh mengatakan Partai Nasdem adalah wadah untuk menyalurkan pikiran idealis bagi seluruh kader Partai.
Hal itu akan dibuktikan dalam perjuangan untuk memenangkan pemilhan kepala daerah tahun 2018 dan pemilihan presiden dan anggota legislatif tahun 2019.
Baca: Pabrik Tiner Dilalap Si Jago Merah, Dua Karyawan Terkena Luka Bakar
"Ini wadah kita menyalurkan idealismenya. Mereka yang ingin mengatakan duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Menyiapkan hak-hak politik itu berpulang pada kita. Apa kita ingin mempergunakan itu? Di sana ada Pilkada serentak yang pertama," katanya.
Surya Paloh juga mengingatkan kepada seluruh kader partai akan beratnya tantangan yang siap dihadapi partai ke depan.
Satu-satunya cara untuk menghadapi itu menurut Surya Paloh adalah dengan mengedepankan gagasan daripada hal-hal lainnya.
Baca: Muhammad Reza: Selama di Kolese Kanisius, Ahlak Saya Semakin Baik
"Tantangan yang kita hadapi dari waktu ke waktu akan semakin berat. Kita membawa gerakan perubahan restorasi bangsa ini. Tak mungkin kita begitu, kalau otoritas terbatas, kita harus mengedepankan gagasan," kata Surya Paloh.
"Kewajiban Nasdem untuk bangkit dan katakan masih ada Nasdem disini. Kitalah bentengnya Pancasila. Maka Komit kita jelas, pancasila itulah pluralisme dan pluralisme adalah Pancasila. Kalau suku, agama masih jadi isu, kita katakan stop, itu sudah selesai saudarakau. Kita membangun bersama melawan musuh kita bersama, kebodohan dan kemiskinan," tambahnya.
