Panglima ke Papua Beri Penghargaan Kepada 58 Prajurit TNI yang Berhasil Bebaskan Sandera
Perjalanan menuju lokasi pembebasan kata Panglima terbilang cukup berat. Meski jarak tempuh hanya 4,5 kilometer tapi memakan waktu cukup lama.
TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Prajurit-prajurit TNI yang berhasil membebaskan ratusan warga Tembagapura, Papua yang disandera kelompok separatis mendapatkan penghargaan dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Jenderal Gatot Nurmantyo mengunjungi prajurit TNI di Tembagapura, Timika, Papua yang baru saja berhasil membebaskan masyarakat yang disandera oleh kelompok separatis.
Sebanyak 58 prajurit yang berhasil memukul mundur kelompok KKB mendapatkan penghargaan.
"Sengaja saya datang kesini bersama dengam istri saya untuk memberikan penghargaan kepada prajurit-prajurit TNI terbaik dalam melaksanakan tugas pembebasan sandera dalam operasi berasama TNI-Polri," kata Gatot dalam sambutannya pada upacara penyerahan penghargaan, Minggu (19/11/2017).
Gatot mengatakan dirinya punya keyakinan operasi ini bisa berhasil karena bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT.
Para prajurit ini layak diberikan penghargaan. Karena operasi ini dilakulan dengan sangat teliti dengan pengamatan yang intensif.
"Diawali oleh langkah negosiasi Kapolda Papua dengan menurunkan tokoh-tokoh agama, pendeta pastur dan perwakilan uskup termasuk kepala suku," ujarnya.
Tidak hanya itu penyeberan pamflet yang dilakukan oleh Kapolda Papua yang dilakukan setiap waktu tidak kenal lelah juga mendapat apresiasi dari Panglima.
Dijelaskan lebih rinci, dengan berjalannya waktu dan ketersediaan logistik yang semakin menipis dan kesehatan semakin buruk.
Bahkan, 12 orang wanita kata Gatot mengalami kekerasan seksual, uang sebanyak 107,5 juta rupiah, emas 254,4 gram dirampok bahkan masyarakat dilarang melaksanakan ibadah di hari Minggu.
"Langkah cepat untuk membebaskan ini harus dilakukan. Dan prajurit-perjurit saya ini diambil dari prajurit terbaik yang berpengalaman, terlatih dari Kopassus, Kostrad, Batalyon 751 dan sebagian 754," bebernya.
Perjalanan menuju lokasi pembebasan kata Panglima terbilang cukup berat. Meski jarak tempuh hanya 4,5 kilometer tapi memakan waktu cukup lama yaitu sekitar 3 samapai 5 hari 5 malam.
Bergerak senyap dengan langkah yang cukup tertib dan disiplin sesuai rencana pendahuluan.
"Sudah sepantasanya atas nama Panglima TNI dan seluruh prajurit TNI karena kebanggan. Maka pada saat ini kami memberikan kenaikam pangkat luar biasa," ujarnya.
Seharusnya penghargaan ini bukan 58 orang tetapi kata Gatot 62 orang, hanya saja 4 perwira menolak karena keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan tanggungjawab Perwira.
"Secara halus mereka menolak untuk menerima kenaikan pangkat. Ini suatu hal yang sangat luar biasa yang membuat kami semua terharu," paparnya seraya menyebut 4 perwira ini nantinya akan mendapatkan pendidikan secara khusus mendahului rekan-rekannya. Ini kata Panglima ada contoh teladan bagi para prajurit lain dimana tidak mementingkan kepentingan pribadi, tapi mengutamkan kepentingan NKRI.