Masuk Radar Ketum Golkar, Airlangga Bergantung kepada DPD dan Jokowi
“Kedua, kepada bapak (Presiden). Saya kan pembantu Presiden dan kader partai,” kata Airlangga.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tidak berkomentar banyak atas kabar namanya masuk dalam radar Ketua Umum Partai Golkar pengganti Setya Novanto.
Airlangga mengatakan, dirinya hanya bergantung kepada dua hal.
Pertama yakni kepada aspirasi sejumlah DPD Golkar.
Baca: Begini Penampilan Setnov Gunakan Rompi Oranye dan Bekas Benjolan Bakpao Saat di KPK
Baca: Teriakan Warga Bikin Ibu yang Aniaya Anaknya Hingga Tewas Ketakutan
“Pertama, saya bergantung kepada aspirasi yang berkembang di daerah,” ujar Airlangga usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/11/2017).
Kedua, kata Airlangga, dirinya tergantung sikap Presiden Jokowi.
Sebab, Ketua Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar itu mengatakan dirinya kini masih menjabat sebagai menteri yang merupakan pembantu Presiden Jokowi.
“Kedua, kepada bapak (Presiden). Saya kan pembantu Presiden dan kader partai,” kata Airlangga.