Ada Prajurit tak Setia, Pangdam Agus Marah Besar
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti marah besar, karena Danyon Zipur 8/SMG, mulai tidak loyal.
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti marah besar, karena Danyon Zipur 8/SMG, mulai tidak loyal.
Danyon Zipur 8/SMG, Letkol Dwi Joko Siswanto diduga terlibat proyek Kereta Api Sulsel, itu tanpa diketahui atasan.
Atas peristiwa itu, Mayjen Agus, meminta prajuritnya selalu setia hingga akhir. Hal itu ia utarakan dalam sidak di prajurit TNI di Yonzipur 8/SMG Sangkeang, Kabupaten Maros, Rabu (22/11/2017).
"Kesetiaan bagi para prajurit TNI adalah merupakan sendi utama dan menjadi nafas bagi seorang prajurit TNI, ingat dan camkan itu," ungkap Mayjen Agus.
Baca: Masih Banyak Harta Tersembunyi Milik 777.000 Wajib Pajak, Pemerintah Pun Menyisir
Sebelum ke Yon Zipur di Sangkeang, Dia juga datangi markas Zipur 8/SMG di Jl Rajawali, Yonarhanudse-16/Maleo dan juga markas Deninteldam Hasanuddin.
Mayjen Agus didampingi Waasops Kasdam XIV Hasanuddin, Waasintel Kasdam dan Wakapendam Hasanuddin.
Baca: Sebulan Menginap di Mapolsek, Pasangan yang Kepergok Mesum di Masjid Akhirnya Dinikahkan
Loyalitas prajurit TNI menurutnya hanya kepada Presiden RI, sebagai Panglima Tertinggi yang dipilih secara sah melalui konstitusi.
Agus SB juga lakukan pengawasan terhadap pelaksanaan, tugas pokok satuan dibawah kendalinya.
Terkait kasus Danyon Zipur 8/SMG, Letkol Dwi Joko Siswanto yang hingga kini masih ditahan di markas Pomdam XIV Hasanuddin, masih terus berlanjut.
"Tentunya kasus itu masih lanjut, karena hukum adalah panglima. Ini persoalan loyalitas dan kesetiaan terhadap atasan, prajurit harus loyal," tambah Agus. (*)