Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dedi Mulyadi Nilai Golkar Akan Kiamat Jika Tak Segera Gelar Munaslub

Pertama, seluruh pengurus daerah akan melakukan musyawarah untuk membahas pemimpin baru secara definitif.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Dedi Mulyadi Nilai Golkar Akan Kiamat Jika Tak Segera Gelar Munaslub
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberi keterangan kepada awak media terkait sikap politik DPP Partai Golkar yang mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada Jabar 2018 seusai konferensi pers, di Kantor DPD Partai Golkar Jawa Barat, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Senin (6/11/2017). Selaku Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi siap untuk menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) dukungan Partai Golkar kepada Ridwan Kamil sesuai mandat DPP Partai Golkar. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai partai berlambang pohon beringin itu mengalami masa kritis sehingga harus segera diselamatkan.

Apabila kondisi ini terus dibiarkan, maka pemilih Golkar dari usia 40 tahun ke atas yang menjadi kekuatan partainya selama ini bisa terancam beralih ke partai lain.

"Kami menilai pengurus di daerah dengan kondisi sekarang harus ada langkah cepat untuk keluar dari badai dan jeratan masalah. Golkar kritis wajib cepat diselamatkan. Kami sangat berkewajiban dalam menyelamatkan partai saat ini. Kantong suara pemilih usia 40 tahun ke atas sebagai kekuatan tergerus dengan kondisi sekarang. Bagaimana kita bisa menggapai pemilih di bawah usia tersebut yang sangat potensial sekarang," jelas Dedi kepada wartawan di halaman kantornya, Kamis (23/11/2017) pagi.

Saat ini, pihaknya bersama pengurus daerah partai lain memberikan dua opini yang wajib dilakukan Golkar agar keluar dari masalah saat ini.

Baca: Menlu Sebut Pembangunan Rumah Sakit di Myanmar Sudah Dimulai

Pertama, seluruh pengurus daerah akan melakukan musyawarah untuk membahas pemimpin baru secara definitif.

Kedua, kata Dedi, segera dilaksanakan Musyawarah Nasional Luar Biasa ( Munaslub) untuk membahas pemilihan pemimpin baru dalam waktu dekat ini.

Berita Rekomendasi

Menurut Dedi, pembenahan itu harus segera dilakukan karena waktu semakin mepet menjelang pemilihan umum kepala daerah.

"Kalau sampai dua langkah ini tak segera dilaksanakan sesegera mungkin, Golkar akan kiamat. Kita tidak akan menunggu Munaslub berlama-berlama," tandas Dedi.

Ia juga mendesak Golkar segera memutuskan jadwal pelaksanaan Munaslub paling lama sampai tanggal 30 November sekarang ini. Menurut Dedi, sudah banyak pengurus di daerah juga menghendaki pelaksanaan Munaslub dipercepat.

"Kalau sudah dua per tiga dari DPD I yang setuju, tak ada alasan lagi Munaslub untuk memilih pemimpin baru dilama-lama. Itu sudah mau tak mau harus dilaksanakan Munaslub," tambahnya.

Baca: Megawati Tutup Diklat Badan Penanggulangan Bencana PDI Perjuangan di Cibubur

Selama ini, ia bersama pengurus daerah lainnya konsen untuk menyelamatkan partai. Dia pun membantah pemberitaan sejumlah media bahwa desakan Munaslub itu demi mendapat rekomendasi kepala daerah.

"Salah kalau saya dinilai berjuang demi rekomendasi pilgub. Saya ini kader partai dan wajib berjuang menyelamatkan partai. Partai Golkar adalah partai besar yang selama ini sejatinya sebagai wadah berkumpulnya para aktivis dan pejuang masyarakat lainnya sejak dulu. Kalau dibiarkan masalah sekarang melekat dengan Golkarnya dan sudah dinilai oleh masyarakat, ya Golkar Kiamat. Kami sudah tak mau lagi penyelamatan Partai Golkar dilama-lama lagi," tandasnya.

Paling lambat Desember

Sebelumnya, desakan Munaslub juga muncul dari tokoh senior Golkar, dewan pakar sampai organisasi sayap seperti Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG).

Mereka meminta Munaslub untuk mengganti ketua umum baru pengganti Setya Novanto segera dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono berharap, Golkar bisa segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Menurut dia, Munaslub harus dilakukan dalam rangka perbaikan partai dan paling lambat dilakukan pada Desember 2017.

"Paling tidak Desember lah. Mulai 8 Januari kan sudah terakhir. Sudah harus sudah mendaftar (bakal calon untuk Pilkada)," ujar Agung, seusai acara diskusi di Sekretariat PPK Kosgoro 1957, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/11/2017).

Agung mengatakan, pada 2018, Golkar seharusnya sudah tak lagi disibukkan oleh masalah-masalah konsolidasi internal sehingga bisa fokus pada penggalangan suara, mobilisasi simpatisan, hingga pemenangan pemilu.

Pada rapat pleno yang digelar Selasa (21/11/2017), DPP Golkar menetapkan Idrus Marham sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum Golkar setelah Setya Novanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan korupsi proyek e-KTP.

Golkar pun akan menunggu hasil gugatan praperadilan Novanto untuk mengambil langkah berikutnya.

Agung menilai, keputusan tersebut tidak menggambarkan suatu kepastian. Sementara, jika Munaslub diselenggarakan, maka hal itu akan memberikan kepastian bagi partai.

Ia berharap, pengurus pusat mau mendengarkan suara mayoritas pengurus daerah yang menghendaki adanya Munaslub.

Apalagi, sejumlah ketua DPD Golkar mengklaim telah mengantongi restu Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Apalagi ada suara-suara DPD bahkan sudah bersepakat sekian puluh (DPD) di depan Pak JK akan men-take over (mengambil alih). Jangan sampai terjadi," ujar Agung.(IRWAN NUGRAHA)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dedi Mulyadi Sebut Kalau Tidak Munaslub, Golkar Akan Kiamat

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas