Khofifah Mundur Jadi Keputusan Paling Penting Tegakkan Etika Birokrasi
Khofifah juga akan menyerahkan surat tertulis perihal dirinya akan mundur sebagai menteri sosial.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Khofifah Indar Parawansa mengundurkan diri dari Menteri Sosial mendapat apreasiasi.
Karena menurut Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, keputusan mundur dari jabatan Menteri menjadi paling penting dalam menegakkan etika birokrasi.
"Urusan kalah menang dalam pilkada, itu nomor dua. Keputusan untuk mundur dari posisinya sebagai menteri, itu menjadi paling penting dalam menegakan etika birokrasi," kata Indria Samego kepada Tribunnews.com, Kamis (23/11/2017).
Kandidat Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa segera melaporkan terkait pengunduran dirinya secara resmi kepada Presiden Joko Widodo.
Khofifah juga akan menyerahkan surat tertulis perihal dirinya akan mundur sebagai menteri sosial.
Baca: Tabrak Tiang Listrik, Dirlantas Polda Metro Pimpin Langsung Pemeriksaan Setya Novanto
Selain juga dia melihat, sudah saatnya Khofifah all out mensosialisasikan dirinya dalam Pertarungan Pilkada Jatim 2018.
"Kalau tidak makin tertinggal jauh dari Syaefullah Yusuf, sang petahana," ujarnya.
Kandidat Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa segera melaporkan terkait pengunduran dirinya secara resmi kepada Presiden Joko Widodo.
“Saya akan segera menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Bapak Presiden bahwa amanat, mandat yang beliau percayakan kepada kami sebagai Menteri Sosial,” ujar Khofifah usai menerima surat rekomendasi dari Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (22/11/2017).
Khofifah juga akan menyerahkan surat tertulis perihal dirinya akan mundur sebagai menteri sosial.