Dulu Tukang Parkir, Kini Boyong Barang Lelang KPK
Siapa menyangka sosok Muhammad Zufri dapat memboyong sebagian besar barang sitaan yang dilelang KPK, Jakarta, Jumat (24/11).
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa menyangka sosok Muhammad Zufri dapat memboyong sebagian besar barang sitaan yang dilelang KPK, Jakarta, Jumat (24/11).
Dia mengaku saat ini bekerja sebagai pengusaha besi tua di Jakarta Barat. Tetapi, tak banyak tahu, dulu dia juga pernah menjadi tukang parkir.
Baca: Satpol PP Jaksel Lakukan Investigasi Internal karena Disebut Wilayahnya Banyak Pungli
"Dulu saya tukang parkir. Terus makelar tanah kecil-kecil juga. Sama sempat jadi karyawan perusahaan sebentar. Di Surabaya sama Jakarta," ungkapnya usai mengikuti lelang di Gedung KPK, Jakarta.
Dia terlihat mencolok dari yang lain. Memakai kemeja putih dan berada di baris kedua, hampir semua barang sitaan KPK ditawar olehnya.
Dirinya tidak sendiri, Zufri atau yang dipanggil "Pak Haji" itu dikerumuni lima orang lainnya. Lima orang itu belakangan diketahui sebagai anak dan timnya.
Zufri mengaku sering mengikuti lelang di KPK baik secara terbuka maupun tertutup. Dia merasa harga tawaran di KPK sedikit lebih murah dibanding tempat lelang lain.
"Lebih masuk akal kalau di KPK. Jadi ya borong semua," tegas dia.
Pria berusia 50 tahun itu pun mengaku memiliki bugdet Rp 5 miliar saat ikut dalam pelelangan di KPK. Saat ini, dia sudah habis sekitar Rp 2 miliar untuk barang-barang yang dibeli.
Tiga lukisan dari perkara Sanusi, satu mobil Jeep, satu mobil sedan Camry, seluruh jam tangan Rolex yang ditawarkan dan beberapa perhiasan bernilai tinggi diboyong ke rumahnya.
"Coba saja, kemarin saya tidak telat buat lihat lukisan Sanusi. Mungkin saya sudah borong semuanya. Tapi, kemarin saya telat terus pihak KPK tidak memperbolehkan lagi melihat, jadi tidak tahu," tukasnya.
Meski begitu, insting yang kuat dan tim yang sudah diterjunkan melihat barang-barang sitaan KPK, tidak lagi menjadi masalah untuk membeli saat lelang berlangsung.
"Semuanya insting saja sih. Kecuali jam Rolex, berapapun harganya saya beli," tegasnya.
Bangga Beli Barang Koruptor