Citilink Masih Waspadai Erupsi Gunung Agung
Maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink Indonesia kembali mewaspadai perkembangan terkini kondisi erupsi Gunung Agung, Karang Asem Bali.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai berbiaya hemat (LCC) Citilink Indonesia kembali mewaspadai perkembangan terkini kondisi erupsi Gunung Agung, Karang Asem Bali.
Hal ini dilakukan pasca erupsi yang terjadi pada Sabtu (25/11).
"Hingga saat ini, Citilink Indonesia terus melakukan kordinasi ketat dengan sejumlah instansi dalam mewaspadai segala perkembangan erupsi Gunung Agung di Bali," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia Benny S. Butarbutar,Minggu (26/11/2017).
Baca: Garuda Indonesia Batalkan 18 Penerbangan ke Lombok, Ini Daftarnya
Selain melakukan pemantauan secara ketat, Citilink Indonesia juga melakukan kordinasi secara internal untuk mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.
"Berdasarkan kordinasi manajemen, Citilink Indonesia telah mempersiapkan beberapa rencana tanggap bencana seperti pengalihan penerbangan yang terganggu asap maupun abu vulkanik Gunung Agung ke beberapa bandara terdekat," kata Benny.
Namun, persiapan sejumlah bandara sebagai tujuan pengalihan penerbangan ini juga diaesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Jika abu vulkanik tertiup ke arah barat maka penerbangan akan dialihkan ke Lombok dan Kupang, sedangkan jika angin bertiup ke arah timur maka dialihkan ke Surabaya, Yogyakarta atau Solo," tambah Benny.
Baca: Emil Dardak Maju Pilgub Jatim, Ini Kritik Mendagri
Berdasarkan laporan dari pengamatan satelit milik BMKG dan hasil pantauan visual beberapa pilot yang terbang di atas Bali, kondisi Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Lombok Praya saat ini belum terkena dampak peningkatan aktifitas Gunung Agung.
"Kedua bandara Ngurah Rai Denpasar dan Lombok Praya masih beroperasi secara normal, aman dan lancar, namun seluruh station pendukung juga sudah stand by jika diperlukan," kata Benny.
Hingga saat ini, manajemen Citilink Indonesia terus melakukan kordinasi yang erat serta mempersiapkan segala rencana yang mungkin dapat terjadi dari berkembangnya erupsi Gunung Agung.