Mekeng: Munaslub Harus Paling Lama Pertengahan Desember
"Kalau bisa musyawarah, ya musyawarah. Supaya cepat dan tidak ada perpecahan," tutup Mekeng.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar (PG) bidang Pengawasan Pembangunan Melchias Markus Mekeng berharap penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) paling lambat pertengahan Desember 2017.
Munaslub jangan ditunda-tunda agar partai lebih cepat konsolidasi dan bisa mempersiapkan pilkada 2018 serta pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
"Tahun depan sudah ada pilkada. Tahapan pilkada sudah dimulai diawal tahun. Kalau berlama-lama, bisa-bisa Golkar terancam tidak ikut Pilkada. Waktu persiapan pemilihan legislatif (Pileg) atau Pilpres pun sangat singkat kalau ditunda-tunda," kata Mekeng di Jakarta, Minggu (26/11/2017).
Ia menjelaskan tahapan Pileg sudah mulai pertengahan tahun 2018. Kalau Munaslub harus diundur-undur, PG bisa terancam tidak mengajukan calon legislatif (Caleg) karena penandatangan Caleg bukan oleh Pelaksana Tugas (Plt) tetapi oleh seorang Ketum.
Baca: Airlangga Hartarto Siap Gantikan Setya Novanto
Dia meminta para elit Golkar, pimpinan DPD I (propinsi) dan DPD II (kabupaten/kota) harus realistis melihat kondisi sekarang ini.
"Kita menghormati putusan rapat pleno DPP PG tanggal 21 Nopember lalu bahwa putusan Munaslub menunggu pra peradilan kasus Novanto. Kalau pra peradilan ditolak maka segera setelah ada hasil pra peradilan, DPP harus segera mengadakan rapat pleno lagi untuk menetapkan waktu Munaslub. Agenda Munaslub adalah tunggal yaitu pemilihan Ketum baru," tutur Mekeng yang juga Ketua Komisi XI DPR.
Menurutnya, dukungan menggelar Munaslub sudah sangat kuat. Mayoritas pengurus DPD I dan DPD II sudah mendorong dilakukan Munaslub.
Saat ditanya siapa yang didorong jika dilakukan Munaslub, dia tegaskan saat ini, dukungan yang begitu besar diberikan ke kader senior PG yang juga Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (AH).
AH sudah didukung dari internal maupun eksternal.
"Dari kiri-kanan, atas-bawah, dukungan ke pak AH sudah sangat besar. Pak AH punya punya kemampuan dan pengalaman. Dia sangat tepat pimpin Golkar," ujar Mekeng.
Dia juga berharap jika nanti Munaslub, cukup musyawarah untuk aklamasi saja. Tidak perlu bertarung bebas seperti pada Munas atau Munaslub sebelum-sebelumnya karena hanya membawa perpecahan pada Golkar.
Aklamasi juga sangat penting untuk konsolidasi partai lebih cepat.
"Kalau bisa musyawarah, ya musyawarah. Supaya cepat dan tidak ada perpecahan," tutup Mekeng.