Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB: Sudah Lebih 40 Ribu Warga Mengungsi

Lebih lanjut ia menjelaskan, hingga saat ini status masih tanggap darurat menghadapi erupsi Gunung Agung.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in BNPB: Sudah Lebih 40 Ribu Warga Mengungsi
/RIZAL FANANY
Gunung Agung kembali memuntahkan asap dan debu yang terpantau dari Pura Besakih, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). Gunung Agung mengalami erupsi pada Sabtu (25/11) dan mengeluarkan asap hingga setinggi 1.500 meter. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga naiknya status Gunung Agung, Bali, Senin (27/11/2017), dari level III Siaga mejadi awas, sudah lebih 40 ribu warga mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, masyarakat sekitar Gunung Agung secara mandiri mengevakuasi dirinya ke tempat yang aman sejak terjadi erupsi pada Sabtu (25/11/2017).

"Kemungkinan lebih dari 40 ribu masyarakat sudah mengungsi yang tersebar di beberapa tempat," ujar Sutopo saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (27/11/2017).

Lebih lanjut ia menjelaskan, hingga saat ini status masih tanggap darurat menghadapi erupsi Gunung Agung.

Diberitakan sebelumnya Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan memutuskan untuk menutup Bandara Ngurah Rai dengan alasan keselamatan penerbangan.

Baca: Tim Ahli ITB: Plastik untuk Blanko KTP Elektronik Sama Dengan Bahan Galon Air

Informasi terkait penutupan Bandara Ngurah Rai tersebut telah disebarkan melalui NOTAM no A4242/17.

Berita Rekomendasi

Penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, ini berlaku mulai pukul 07.00 WITA hari ini, Senin 27 November 2017 sampai dengan 18 jam ke depan, dan akan dilakukan evaluasi per 6 jam oleh komunitas kebandaraan.

“Segenap penyelenggara penerbangan di Bandara Ngurah Rai harus mematuhinya dan tidak melakukan penerbangan hingga mendapat izin keselamatan dari otoritas yang berwenang,” kata Sekretaris Ditjen Perhubungan Udara, Pramintohadi Sukarno, dalam siaran persnya Senin (27/11) pagi.

Bagi penumpang yang ingin meneruskan perjalanan dengan moda lain maupun penumpang yang ingin bertahan di bandara, Pramintohadi meminta para stakeholder di Bandara Ngurah Rai agar diperhatikan kenyamanannya, dan diberikan pelayanan yang baik sesuai aturan yang berlaku.

Dampak dari penutupan Bandar Udara Ngurah Rai ini, terdapat 7 penerbangan yang mengalihkan pendaratan yaitu:

1.Garuda Indonesia GIA5150 dari Zhengzou ke Denpasar dialihkan ke Surabaya
2.Garuda Indonwsia GA 897 Guangzhou-Denpasar dialihkan ke Surabaya
3. Garuda Indonesia GA 859 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta
4. China Easter MU 5029 Shanghai-Denpasar dialihkan ke Jakarta.
5. China Easter MU 781 Beijing-Denpasar dialihkan ke Singapura
6. Citilink CTV 856 Jakarta-Denpasar dialihkan ke Surabaya
7. Lion Air JT927 Makassar-Denpasar dialihkan ke Surabaya.

Bandara Lombok Praya Dibuka​

Sementara itu berdasarkan laporan dari Bandara Lombok Praya, tidak terdeteksi adanya abu vulkanik di seputar bandara. Untuk itu Bandara Internasional Lombok dinyatakan dibuka kembali dan beroperasi normal mulai hari ini, Senin 27 November 2017 pukul 06.00 WITA (22.00 UTC).

Untuk informasi lanjutan, Ditjen Perhubungan Udara akan selalu memberikan dan menyebarkan informasi aktual kepada masyarakat lewat semua saluran informasi Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.

Masyarakat juga bisa mencari dan memberikan informasi terkait dampak letusan Gunung Agung di daerahnya di media sosial Ditjen Hubud @djpu151 dan website BMKG.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas