Demo Dukung KPK Usut E-KTP, Massa Bawa Spanduk Pelindo
Pantauan di lapangan, para demonstran yang usianya masih remaja ini sepertinya tidak paham dengan isu yang mereka sampaikan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada yang berbeda dari demo yang digelar di depan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/11/2017) tadi.
Sekitar 20 orang menggelar aksi di depan KPK, mendesak lembaga tersebut mengusut pihak lain yang dinilai ikut terlibat di kasus korupsi e-KTP.
Pantauan di lapangan, para demonstran yang usianya masih remaja ini sepertinya tidak paham dengan isu yang mereka sampaikan.
Ini karena ada poster yang dibawa oleh mereka soal kasus Pelindo namun sama sekali tidak ada kaitannya dengan kasus e-KTP.
Baca: Paus Fransiskus Kunjungi Myanmar Dorong Penyelesaian Krisis Rohingya
Baca: Septic Tank Meledak, 2 Tewas dan Puluhan Orang Alami Luka-luka
Poster itu bertuliskan : Pak Presiden Saya Terlibat Pelindo Gate, Saya Siap Dipecat dari Menteri BWUMN.
Jelas saja, poster tersebut juga salah tulis.
Karena yang ada ialah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bukan BWUMN.
Hal lainnya, saat ditanya awak media soal apa tuntutan demo, seorang pria menjawab mereka menuntut KPK tangkap tersangka e-KTP, anak buah Setya Novanto.
Terlebih Setya Novanto telah ditahan.
Pria ini membawa serta spanduk bertuliskan : Segera ringkus : Yasona Laoly, Marzuki Ali, Teguh Juwarno, Ganjar Pranowo, dll.
Tuntutan ini kian aneh karena, saat kasus e-KTP terjadi, Setya Novanto adalah Ketua Fraksi Partai Golkar.
Sedangkan, tidak ada satu pun nama dalam spanduk yang merupakan anggota Fraksi Partai Golkar.