Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erupsi Gunung Agung, Kemensos Prioritaskan Kebutuhan Logistik

Kementerian Sosial (Kemensos) memprioritaskan pemenuhan kebutuhan logistik guna melayani pengungsi akibat erupsi Gunung Agung

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
zoom-in Erupsi Gunung Agung, Kemensos Prioritaskan Kebutuhan Logistik
/RIZAL FANANY
Gunung Agung kembali memuntahkan asap dan debu yang terpantau dari Pura Besakih, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). Gunung Agung mengalami erupsi pada Sabtu (25/11) dan mengeluarkan asap hingga setinggi 1.500 meter. TRIBUN BALI/RIZAL FANANY 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) memprioritaskan pemenuhan kebutuhan logistik guna melayani pengungsi akibat erupsi Gunung Agung, Bali.

Sebanyak 11 mobil dapur umum lapangan disiapkan Kemensos di tujuh Kabupaten/Kota masing-masing, yakni Tabanan, Buleleng, Denpasar, Klungkung, Karangasem, Gianyar, dan Bangli.

"Prioritas utama tetap pemenuhan kebutuhan logistik pengungsi. Rata-rata setiap dapur umum mampu menyediakan 1.000 - 2.000 bungkus makanan selama tiga kali sehari," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Khofifah memastikan cadangan beras pemerintah (CBP) cukup untuk memenuhi kebutuhan semua pengungsi Gunung Agung. Saat ini, pemerintah diketahui memiliki sebanyak 278 ribu ton beras.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, hingga Minggu (27/11) jumlah pengungsi yang terdata ada sebanyak 23.737 jiwa yang tersebar di 224 titik. Kemensos sendiri telah mendirikan tenda-tenda pengungsian sejak September lalu.

Namun demikian, para pengungsi lebih memilih tinggal di Bale Banjar. Sehingga tenda lebih banyak digunakan untuk menyimpan logistik dan trauma healing kolektif terutama bagi anak-anak.

Untuk membantu menangani gelombang pengungsi Gunung Agung, lanjut Khofifah, Kemensos juga telah menerjunkan 396 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang berdomisili di Bali.

BERITA REKOMENDASI

"Selain Tagana dari Provinsi Bali, juga disiagakan Tagana dari provinsi lain terdekat antara lain Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan. Total ada sebanyak 718 Tagana yang disiapkan," imbuh Khofifah.

Tagana, lanjut perempuan yang akan maju dalam Pilgub Jatim 2018 itu, selain bertugas memenuhi kebutuhan permakanan pengungsi juga memberikan terapi psikososial, pelayanan konseling, dan psikoedukasi kepada pengungsi yang mengalami trauma.

Utamanya kebutuhan tersebut akan diberikan kepada mereka yang berkategori kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, difabel, dan ibu hamil.

"Ada tiga titik posko layanan dukungan psikososial (LDP) yang disiapkan yaitu di Klungkung, Buleleng, dan Karangasem," kata Khofifah.

Kepada para pengungsi, Khofifah juga mengimbau untuk terus menggunakan masker guna mengurangi dampak resiko akibat guyuran abu vulkanik Gunung Agung.


Menurutnya, tebalnya abu vulkanik yang keluar dari Gunung Agung dapat mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Jangan mendekati zona merah. Tetap waspada dan patuhi batas-batas yang telah ditetapkan petugas di lapangan," ujar Khofifah.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, telah meletus, Sabtu (24/11).

Gunung setinggi 3.142 Mdpl itu terus mengeluarkan asap tebal dengan ketinggian mencapai lebih dari 2500 - 3000 meter dari permukaan kawah.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari level III (siaga) menjadi level IV (awas). Kenaikan status ini diumumkan oleh Kabid Mitigasi PVMBG I Gede Suantika pada Senin (27/11).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas