'Ngopi Bareng' Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI dengan 35 Pemuda Antarnegara
Tujuannya untuk bisa saling menginspirasi dan bertukar pengalaman tentang hal-hal yang telah mereka lakukan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Youth Involvement Forum yang diselenggarakann oleh Indonesia Youth Forum di Banyuwangi pada 24-27 November ini hadir untuk mewujudkan partisipasi aktif generasi muda dan stakeholder dalam peningkatan kualitas SDM melalui forum dialog antar pemuda Indonesia dan Internasional.
Tujuannya untuk bisa saling menginspirasi dan bertukar pengalaman tentang hal-hal yang telah mereka lakukan.
Selain itu, forum ini diharap dapat menginspirasi hadirnya kolaborasi multi sektor dan multi aktor dalam pemberdayaan dan peningkatan daya saing pemuda di era informasi.
Salah satu rangkaian kegiatan tersebut yakni Banyuwangi Traditional Coffee Trip di desa Gombeng Sari.
Pemuda dari berbagai negera diajak mengunjungi berbagai tempat penghasil kopi terbaik di negeri ini.
Baca: Youth Involvement Forum Diharapkan Mampu Memperkuat Daya Saing Anak Muda Indonesia
Dr. HM Asrorun Ni’am Sholeh selaku Deputi bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI yang hadir langsung dan ngopi bareng para peserta menuturkan bahwasanya Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia bersama Brasil, Vietnam, dan Kolombia menurut International Coffee Organization 2016-2017.
Salah satu daerah penghasil kopi adalah Banyuwangi.
Taste Kopi Banyuwangi sangat nikmat dan salah satu kopi terbaik di dunia.
“Istilah ngopi sebenarnya tidak hanya dimaknai sekedar ngopi, atau hanya sebatas gaya hidup anak muda zaman now, ngopi salah satu cara berbagi dan mempertemukan perbedaan di antara anak-anak bangsa di dunia. Ngopi menjadi bahasa universal. Semua tersaji dalam secangkir kopi,” kata Ni’am Sholeh.
Senada dengan hal tersebut, Amizar Isma selaku Direktur Eksekutif Indonesia Youth Forum mengungkapkan bahwasanya Banyuwangi memberikan inspirasi yang luar biasa, bahkan tidak hanya menginspirasi melainkan langsung memberi contoh bagaimana setiap elemen saling terkait dan mendukung (link and match) satu sama lain.
“Link and match penting untuk mewujudkan SDM Indonesia yang kreatif, inovatif, memiliki daya saing," kata Amizar.
"Dalam Banyuwangi Traditional Coffee Trip kita harapkan bisa melihat semua itu. Dimana nature, culture, gaya hidup, dan anak muda antar negara dipersatukan," tambah Amizar.
Kopi juga salah satu unsur yang hari ini dekat dengan generasi muda. Untuk itu, mengembangkan kopi merupakan salah satu cara meningkatkan kemandirian.
"Sentuhan inovasi dan kreatifitas dari generasi muda sangat penting agar ngopi memiliki makna lebih mendalam,” kata Niam seraya menyuruput kopinya.