Kisah Hidup Bondan Winarno, Jadi Wartawan, Berbisnis, Presenter Kuliner dan Caleg Gerindra
Presenter kuliner Bondan Haryo Winarno menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (29/11/2017) pagi.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter kuliner Bondan Haryo Winarno menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (29/11/2017) pagi.
Pria yang populer dengan jargon 'maknyuss' saat membawakan acara kuliner itu meninggal di usia 67 tahun.
"Innalillahi wainnaillaihi rojiun telah meninggal dunia kakak kami Bondan Winarno tadi pagi jam 09.05 di RS Harapan Kita," kata Inong Kresno Wiyoso, adik kandung Bondan, melalui pesan yang diterima Kompas.com.
Baca: Presiden Jokowi Semringah Dapat Album Metallica dari PM Denmark
Menurut informasi, jenazah Bondan akan disemayamkan di Sentul City.
Masyarakat mungkin mengenal Bondan karena sering membawakan program acara kuliner di sebuah stasiun televisi swasta.
Namun siapa sangka, sosok Bondan dulunya merupakan seorang wartawan.
Dalam sebuah video wawancara yang diunggah channel YouTube Manusia Indonesia, Bondan menceritakan bagaimana perjalanan hidupnya hingga sampai menjadi presenter kuliner.
Baca: Ini 5 Fenomena Alam yang Terjadi di Sekitar Gunung Agung
Bondan Winarno ternyata sempat mengenyam pendidikan di bidang arsitektur.
Namun sayang, ia harus drop out karena alasan biaya.
"Waktu itu ayah saya meninggal. Saya anak ketiga dan masih ada lima adik saya yang membutuhkan biaya. Saya memutuskan berhenti sekolah," ujar Bondan.
Presenter kuliner itu kemudian memilih bekerja di usia 20 tahun untuk membantu biaya adik-adiknya.
Bondan mempunyai kegemaran dalam hal menulis.
Maka tak heran jika saat kecil ia bercita-cita menjadi seorang penulis atau wartawan.
Sayangnya, impian tersebut tak mendapat restu orangtua hingga akhirnya Bondan memilih masuk sekolah arsitektur.
Seiring berjalannya waktu, ternyata impian tersebut bisa dicapai.
Bondan memilih jadi seorang wartawan.
Pada awal kariernya, Bondan menjadi seorang cameraman.
Hasil berita-beritanya sering tayang di TVRI.
Pada tahun 1970-an, Bondan dianggap berpihak kepada para mahasiswa yang banyak demo soal proyek miniatur Indonesia indah.
Ia pun sempat dipenjara karena tudingan tersebut.
Perjalanan terus berlanjut, Bondan mulai meniti karier menjadi seorang wartawan.
Boncan pernah menjadi pemimpin redaksi di beberapa media, di antaranya majalah Balita, majalah SWA, dan harian Suara Pembaharuan.
Terjun ke Bisnis
Bondan memutuskan untuk tidak lagi menjadi wartawan dan pindah ke dunia bisnis.
Hal tersebut dilatarbelakangi keinginan anaknya yang ingin bersekolah di Amerika Serikat.
"Saya berpikir dengan gaji seorang pemred saja, saya tidak mungkin bisa menyekolahkan anak ke Amerika. Jalan satu-satunya adalah 'nyemplung' ke dunia bisnis," ujar Bondan.
Jalan Bondan semakin mudah ketika binis yang digelutinya menuntut ia untuk tinggal di Amerika.
Sambil bisnis ia bisa langsung menjaga anaknya di Negeri Paman Sam.
Ketika anaknya sudah lulus, tugas Bondan pun selesai.
Ia memutuskan berhenti dari dunia bisnis dan kembali menjadi penulis.
Melabuhkan Hati ke Kuliner
Bondan tidak pernah menyangka bisa masuk ke dunia kuliner.
"Ini tidak by design. Semua yang didepan saya dan harus saya lakukan, saya harus menyesuaikan diri," ucap Bondan.
Bondan mendapat tawaran untuk menulis perjalanan.
Usai satu tahun melakoni kegiatan itu, Bondan mulai berpikir untuk menulis soal ulasan makanan di setiap perjalanannya.
Ternyata respons orang-orang terhadap tulisannya begitu besar.
Bondan kemudian membuat kelompok pecinta kuliner bernama Jalan Sutra.
Kelompok-kelompok tersebut menghasilkan tulisan-tulisan seputar kuliner.
Suatu waktu, Jalan Sutra mengadakan pameran kuliner dan menarik perhatian sebuah perusahaan.
Bondan diminta membuat langkah untuk mengenalkan kuliner Indonesia lewat media.
Berhubung perusahaan tersebut hanya menyetujui program yang ditujukan untuk tayang di televisi, maka Bondan pun menyiapkannya.
Ketika dicari presenter untuk program tersebut, tidak ada orang yang berhasil lolos.
Singkat cerita, Bondan 'kejeblos' menjadi presenter karena dirinya yang dinilai paling bisa.
Bondan sempat terjun ke dunia politik, ia bergabung dengan Partai Gerindra.
Pada tahun 2013, Bondan mengikuti pemilihan DPR RI Dapil DKI Jakarta 2.
Sayangnya ia gagal melenggang ke Senayan. (Indan Kurnia Efendi)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Perjalanan Hidup Bondan Winarno, Tak Lulus Kuliah, jadi Wartawan, 'Nyaleg', hingga Presenter Kuliner
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.