Ketua Fraksi PKS: Kita Uji di Komisi I DPR
Jenderal Gatot membanggakan selama memimpin TNI, paham betul dimensi ancaman aktual terhadap negara
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden secara resmi telah mengajukan surat pergantian Panglima TNI kepada DPR RI, yang menunjuk Marsekal Hadi Tjahjanto (KSAU) untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang pada bulan Maret 2018 memasuki masa pensiun.
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, menilai proses penggantian ini hal yang wajar karena Panglima Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun.
Dan, yang diajukan Presiden yaitu Mareskal Hadi Tjahjanto adalah jajaran Kastaf Angkatan (KSAU) yang memang memiliki kualifikasi di TNI.
Menurut Jazuli, nanti tinggal DPR uji pemahaman dan komitmennya (fit and proper test) dalam menjaga NKRI dari berbagai ancaman negara.
"Pengajuan pergantian Panglima sesuai konstitusi dan undang-undang adalah hak prerogatif Presiden. Presiden mengajukan nama kepada DPR. Kita akan uji (fit and proper test) di Komisi I, mudah-mudahan lancar," ujar Jazuli, melalui pesan singkat, Selasa (5/12/2017).
Baca: Nusron: Munaslub Golkar Rencananya Bakal Digelar 15 Desember
Kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun ini adalah akhir pengabdian kepada negara secara formal di TNI, tapi Jazuli yakin pengabdian Gatot untuk bangsa dan negara masih akan berlanjut dalam bentuk yang lain.
"Jenderal Gatot membanggakan selama memimpin TNI, paham betul dimensi ancaman aktual terhadap negara dan mampu membangun kedekatan TNI dengan rakyat secara baik," kata Jazuli.
Yang terpenting, kata Jazuli, Gatot mampu menggabungkan komponen nasionalisme dan relegius sebagai mata rantai perjuangan bangsa.
Dengan catatan prestasi dan pengabdian tersebut, Anggota Komisi I ini berharap Panglima TNI terus berkarya dan berkontribusi bagi negara.
Sebaliknya, Jazuli juga berharap Marsekal Hadi jika ditakdirkan menjadi Panglima TNI agar dapat melanjutkan warisan yang baik yang telah ditorehkan oleh Gatot Nurmantyo.
"Tentu kita semua mengharapkan penggantinya nanti mampu melanjutkan warisan yang baik, mampu membaca dan mengantisipasi potensi ancaman terhadap pertahanan negara dengan baik, dan terus mengembangkan profesionalisme TNI sehingga makin disegani musuh dan dicintai rakyat," ujarnya.