TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Nusron Wahid mengungkapkan, pihaknya telah merencanakan akan menggelar Munaslub Partai Golkar pada 15 Desember mendatang.

"Dengan teman-teman pengurus DPP Partai Golkar yang sedang melakukan proses negosiasi waktu dengan Pak Idrus Marham, itu antara tanggal 16, 17, 18 Desember. Tanggal 15, itu ekspektasi waktu yang sedang kita usulkan," ujar Nusron di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (5/12/2017).

Nusron mengatakan, saat ini yang masih menjadi perdebatan di internal Golkar yaitu mengenai mekanisme Munaslub apakah melalui Rapimnas terlebih dahulu atau tidak.

Terlepas dari mekanisme, Kepala BNP2TKI itu mengatakan pelaksanaan Munaslub sangat diperlukan dalam waktu dekat agar Golkar bisa mengikuti Pilkada Serentak pada tahun 2018.

Baca: DPP Golkar Sudah Terima Surat 31 DPD yang Dorong Munaslub

"Saya tanya, kalau tidak ada Munaslub maka ada potensi kita enggak bisa ikut Pilkada karena Undang-undang. Apa itu tidak dianggap kegentingan yang memaksa dan kondisi darurat," kata Nusron.

Soal posisi Ketua Umum pengganti Setya Novanto yang kini berstatus Tersangka oleh KPK, Nusron berharap proses di dalam Munaslub nanti pemilihannya secara aklamasi.

"Kalau bicara masalah Ketua Umum, saya yakin dan Insya Allah lihat dari angin DPD I dan DPD II kita berharap pemilihannya bisa aklamasi," ucap Nusron.