Mengapa Jokowi Ganti Jenderal Gatot Padahal Baru Akan Pensiun Maret 2018? Ini Jawaban Jusuf Kalla
Menurut Kalla penunjukan calon Panglima TNI beberapa bulan sebelum pensiun sudah sesuai aturan dan menjadi kebiasaan selama ini.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla berkomentar soal penilaian sejumlah pihak yang menyebutkan penunjukan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima TNI terlalu cepat.
Mengingat, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo baru akan pensiun Maret 2018 mendatang.
Menurut Kalla penunjukan calon Panglima TNI beberapa bulan sebelum pensiun sudah sesuai aturan dan menjadi kebiasaan selama ini.
"Ya kan ada proses, dan ada kebiasaan juga, itu sudah terjadi dibeberapa panglima, memang beberapa bulan sebelumnya ada sebelum pensiun ada persiapan masa pensiun," kata Kalla di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu, (6/11/2017).
Baca: Calon Panglima TNI Hadi Tjahjanto Soroti 5 Ancaman Keamanan Negara, Apa Saja?
Sementara itu terkait adanya mutasu sejumlah perwira tinggi di TNI menjelang pergantian Panlima TNI menurut Kalla hal tersebut merupakan urusan internal TNI.
Sebelumnya tidak lama berselang setelah penunjukan calon panglima TNI, Jenderal Gatot mengeluarkan perintah mutasi yang tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/982/XII/2017 tertanggal 4 Desember 2017 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Ditetapkan mutasi 85 perwira tinggi yang diantaranya adalah 46 pati TNI Angkatan Darat, 28 pati TNI Angkatan Laut dan 11 pati TNI Angkatan Udara.
"Itu masalah internal TNI lah," katanya.
Komisi 1 DPR RI yang membidangi masalah pertahanan madih menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNi Marsekal Hadi Tjahjanto, Rabu, (6/12/2017).
Para anggota dewan mengupas visi misi hadi sebagai calon panglima, salah satunya masalah persiapan pengamanan Pemilu mendatang.