Marsekal Hadi Jadi Panglima, Politikus NasDem: Jangan Ada Lagi Kubu di TN
Marsekal Hadi resmi lolos menjalani fit and porper test oleh Komisi I DPR hari ini, Rabu (6/12/2017).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota DPR Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni berharap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mampu menjaga soliditas di internal TNI.
Marsekal Hadi resmi lolos menjalani fit and porper test oleh Komisi I DPR hari ini, Rabu (6/12/2017).
"TNI harus tetap solid di internal lebih baik ke depan, tidak ada lagi kubu-kubuan dalam tubuh TNI," kata Sahroni saat dikonfirmasi.
Anggota Komisi III DPR ini juga meminta kepada Hadi untuk berpegang pada prinsip Sapta Marga.
Dirinya juga berpesan supaya TNI harus menjaga netralitas pada tahun politik, yang akan digelar Pilkada Serentak dan Pemilu 2019 yakni pemilihan legislatif serta pemilihan presiden.
Baca: Pameran Otomotif Makassar 2017: Tahun Ke-6 dengan Semarak Carnival
"Panglima TNI harus netral dan wajib loyal terhadap NKRI untuk seluruh masyarakat. TNI adalah TNI," ujarnya.
Lebih lanjut Sahroni juga menekankan untuk membina hubungan harmonis antara TNI dan Polri.
Di bawah kepemimpinan Hadi diharapkannya tan ada lagi terjadi perseteruan antara TNI dengan Polri. Hal lain yang juga dipandangnya sangat penting adalah profesionalitas sumber daya manusia di tubuh TNI sehingga tak ada lagi jajarannya yang tersangkut kasus hukum seperti penyalahgunaan narkoba hingga korupsi pengadaan alat utama sistem senjata (Alutsista).
Untuk diketahui, Komisi I DPR telah menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. Keputusan tersebut diambil setelah Hadi menjalani uji kelayakan dan kepatutan.
"Setelah menjalankan proses uji kepatutan dan kelayakan, Komisi I DPR akhirnya memberikan persetujuan pada Marsekal Hadi sebagai Panglima TNI baru menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan habis masa jabatannya," kata Ketua Ketua Komisi I, Abdul Kharis Almakhsyari.