Pengamat Nilai Gatot Nurmantyo Belum Memiliki 'Nilai Jual' di Dunia Politik
Peneliti senior CSIS, J Kristiadi menilai Jenderal Gatot Nurmantyo belum memiliki cukup nilai jual bila ingin terjun ke dunia politik
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior CSIS, J Kristiadi menilai Jenderal Gatot Nurmantyo belum memiliki cukup nilai jual bila ingin terjun ke dunia politik setelah tak menjabat sebagai Panglima TNI. Menurutnya, Gatot tidak memiliki investasi di kancah politik.
"Sebenarnya apa sih investasi dia (Gatot)? Selling point dia untuk bisa 'dijualkan' bahwa saya ini tokoh," kata Kristiadi di Hotel Millenium, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Kristiadi menuturkan, Gatot saat menjadi Panglima TNI memang tidak dipungkiri terlihat hebat. Namun menurutnya, ketika selesai menjabat kehebatan itu tidak sama saat menjadi Panglima TNI.
"Lihat saja Pak Soemitro, Benny Murdano, Ali Moertopo setelah pensiun selesai," tuturnya.
Baca: Gubernur Ganjar Pranowo Prihatin Dengar Gaji Perawat Honorer di Wilayahnya Rp 700 ribu per Bulan
Masih kata Kristiadi, Gatot populer saat menjabat sebagai Panglima TNI dan setelah purnawirawan belum tentu hal yang sama akan dialami jenderal bintang empat itu.
Sebab, parpol tentu akan menimbang Gatot setelah tak memiliki jabatan sebagai Panglima TNI.
"Dia (Gatot) populer karena menjadi Panglima. Tapi setelah bukan Panglima pasti ada yang mempertanyakan siapa dia?" tandasnya.