Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hingga Hari Ini Sudah 66.716 Jiwa Mengungsi di 225 Titik

BNPB meminta masyarakat tidak percaya pada banyaknya isu menyesatkan yang mengatakan Gunung Agung akan meletus besar

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hingga Hari Ini Sudah 66.716 Jiwa Mengungsi di 225 Titik
BNPB
Gunung Agung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pengungsi Gunung Agung saat ini, Jumat (8/12/2017) adalah sebanyak 66.716 jiwa yang tersebar di 225 titik pengungsian.

"Secara umum penanganan pengungsi berlangsung dengan baik. Stok logistik mencukupi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (8/12/2017).

Lebih lanjut BNPB mengkoordinir potensi nasional untuk mendampingi Pemda dalam penanganan erupsi Gunung Agung. Pos Pendampinan Nasional didirikan dan beroperasi aktif 24 Juli.

"Jika masyarakat ingin memperoleh informasi lebih lanjut dan pengaduan terkait erupsi, kebutuhan logistik, pelayanan kesehatan, kebutuhan ambulance, evakuasi, ternak, pelayanan air bersih, tenda pengungsi, tim petugas lapangan, dan hal-hal penting lainnya, silakan menghubung Call Center Posko Gunung Agung di 0361-234099," ucapnya.

BNPB meminta masyarakat tidak percaya pada banyaknya isu menyesatkan yang mengatakan Gunung Agung akan meletus besar. "Itu adalah hoax," kata Sutopo.

Baca: BNPB: Hoax, Isu Gunung Agung Akan Meletus Besar!

Sutopo menegaskan, hingga saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu dapat memprediksikan letusan gunung api secara pasti.

Berita Rekomendasi

Kompleksitas yang dimiliki oleh gunungaapi menyebabkan sains vulkanologi hingga saat ini belum bisa didekati dengan metode deterministik (yang pasti-pasti).

Vulkanologi adalah sains yang didekati metode probabilistik (yang mungkin-mungkin), dimana unsur ketidakpastian harus selalu dimasukkan.

Yang jelas imbuhnya, hingga kini PVMBG terus melakukan pengamatan secara intensif baik pengamatan secara visual, kegempaan, deformasi, geokimia maupun dari satelit.

Jika ada peningkatan aktivitas yang membahayakan pasti pemerintah akan memberikan peringatan dini dan mengambil langkah-langkah penanganannya.

Memang ia sampaikan Gunung Agung pada Jumat (8/12/2017) pukul 07:59 WITA kembali terjadi erupsi dengan asap berwarna kelabu tebal, bertekanan sedang dan ketinggian sekitar 2.100 meter di atas puncak dengan condong ke arah barat.

Erupsi disertai dengan abu vulkanik. Erupsi hanya sesaat, tidak menerus.

Volume abu vulkanik yang keluar dari kawah masih sangat sedikit.

Hujan abu tipis terjadi hanya di sekitar di desa di lereng Gunung Agung, seperti di Dusun Dukuh Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Arah angin, dominan ke arah tenggara.

Namun tidak ada dampak terhadap aktivitas penerbangan dari erupsi tersebut. Volcano Observatory Notice to Aviation (VONA) masih orange.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan Bandara Internasional Lombok pun kata Sutopo, tetap beroperasi dengan normal.

Gunung Agung masih berada pada fase erupsi.

"Adanya erupsi adalah fluktuasi hal yang biasa terjadi di dalam pergerakan magma di dalam tubuh Gunung Agung," ujarnya.

Pos Pengamatan Gunung Agung dari PVMBG pada 8/12/2017 pukul 06:00-12:00 WITA, melaporkan kegempaan Gunung Agung tercatat hembusan 10 kali, gempa low frequency 7 kali dan gempa vulkanik dalam 2 kali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas