Jusuf Kalla: Soal Yerusalem, Picu Naiknya Harga Minyak dan Perdagangan Dunia
Jusuf Kalla merinci, salah satu dampak yang akan terimbas dari peryataan AS tersebut adalah harga minyak dunia yang akan naik.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, pernyataan Amerika Serikat yang mengklaim sepihak Yerusalem sebagai Ibukota Israel akan berdampak pada perekonomian di Timur Tengah.
"Ya tentu ada saja. Kan secara tidak langsung (berdampak)," kata Jusuf Kalla usai menghadiri acara di Gedung Kemenaker, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/12/2017).
Jusuf Kalla merinci, salah satu dampak yang akan terimbas dari pernyataan AS tersebut adalah harga minyak dunia yang akan naik.
Bahkan, menurut Jusuf Kalla, tren perdagangan dunia akan terjadi penurunan jika Konflik Palestina-Israel semakin berlanjut.
"Kalau terjadi konflik kembali, pasti terjadi lagi harga minyak naik, atau perdagangan menurun. Yang pasti ada efek tidak langsung," ucap Jusuf Kalla.
Baca: Fadli Zon Pantau Pemukiman Warga yang Digusur Pihak UIN Jakarta di Ciputat
Jusuf Kalla menegaskan Pemerintah Indonesia menyesalkan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel.
Keputusan Presiden Trump tersebut menjadi kecaman dunia Internasional.
Lebih lanjut, lanjut Jusuf Kalla, persoalan ini akan dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Turki pada 13 Desember 2017 mendatang.
"Ya, kan presiden (Jokowi) akan hadir," kata Jusuf Kalla.