Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

'Tangan Terbuka' Partai Politik untuk Gatot Nurmantyo

Gatot, saat melakukan kunjungan di Mako Kopassus, Cijantung, telah meminta kepada presiden untuk melakukan pelantikan lebih cepat.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in 'Tangan Terbuka' Partai Politik untuk Gatot Nurmantyo
Tribunnews.com/ Wahyu Aji
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Paripurna DPR, Kamis (7/12) telah menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto untuk menggantikan posisi Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi Panglima TNI.

Gatot, saat melakukan kunjungan di Mako Kopassus, Cijantung, telah meminta kepada presiden untuk melakukan pelantikan lebih cepat.

"Presiden jangan terlalu lama, sesegera mungkin," kata dia.

Dengan berakhirnya Gatot menjadi panglima TNI dan memasuki masa pensiun, maka dirinya akan kembali menjadi rakyat sipil dengan segala hak dan kewajibannya.

Baca: Jenderal Gatot Nurmantyo Ungkap Tantangan Panglima TNI Baru

Isu dan wacana Gatot maju di Pemilu 2019 begitu santer belakangan.

Beberapa lembaga survey menjelaskan bahwa Gatot memiliki satu sampai tiga persen suara dari responden.

Berita Rekomendasi

Hal itu juga diamini oleh Ketua DPP Golkar, Meutya Hafid yang menjelaskan, Gatot mempunyai hak untuk memilih dan dipilih usai menjadi anggota TNI.

"Setelah menjadi sipil, dia berhak dipilih dan memilih. Kalau pas jadi TNI kan tidak bisa," jelasnya di komplek parlemen, Jakarta.

Meutya menjelaskan, partainya akan membuka lebar peluang apabila, Gatot ingin mengikuti jejak beberapa seniornya yang bergabung ke partai politik.

Baca: Menakar Peluang Jenderal Gatot Terjun di Politik Setelah Pensiun dari TNI

Baginya, setiap orang yang ingin berpartisipasi membangun bangsa.

"Apalagi, beliau kan sempat menjadi Panglima TNI dan Golkar memiliki banyak purnawiran TNI dalam kepengurusan," ucapnya.

Hanya saja, mantan jurnalis itu akan menunggu kepastian dari sikap Gatot untuk bergabung dan terjun ke dunia politik atau tidak.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PAN, Hanafi Rais menjelaskan pihaknya meminta kepada Gatot untuk beristirahat beberapa waktu sampai Februari 2018, tepat di saat KPU memberikan pengumuman partai mana saja yang lolos pemilu.

"Tunggu dulu sebentar. Setidaknya sampai Februari tahun depan, baru bisa dibicarakan semuanya. he-he-he," kata Hanafi seraya tersenyum.

Sedang Sekjen PPP, Arsul Sani mengatakan pihaknya masih membuka peluang bagi Gatot Nurmantyo apabila nantinya Joko Widodo sebagai calon presiden yang diusung PPP memilih jenderal Bintang Empat itu sebagai pasangan.

"Atau setidaknya, ada dorongan dari kader untuk mencalonkan Pak Gatot sebagai pasangan Pak Jokowi," ucapnya.

Terpisah, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak menutup kemungkinan untuk terjun ke dunia politik.

"Saya sebagai seorang prajurit, kalau sudah pensiun manakala negara memanggil, sekecil apapun saya siap, ya apapun yang diminta negara, nyawapun saya berikan," tutur ‎Gatot di Istana Bogor, Selasa (5/12) lalu.

‎Menurut Gatot, kemungkinan maju untuk pertarungan Pilpres 2019 merupakan persoalan nanti, terlebih saat ini dirinya masih menjabat sebagai pimpinan tertinggi di tubuh TNI.

"Saya katakan nanti sajalah kita lihat, sekarang ini kan secara defacto dan dejure saya masih Panglima TNI," ucap Gatot.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas