Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seminar Kebangsaan di PBNU Tekankan Pentingnya Islam Moderat

Hadir Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen, serta tiga pembicara, yaitu Romo Benny Susetyo, Agus Rahardjo

Editor: Husein Sanusi
zoom-in Seminar Kebangsaan di PBNU Tekankan Pentingnya Islam Moderat
istimewa
Seminar Kebangsaan di kantor PBNU, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seminar kebangsaan bertajuk "Menuju Masyarakat yang Lebih Beradab" sukses digelar di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

Hadir Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa M Nabil Haroen, serta tiga pembicara, yaitu Romo Benny Susetyo, Agus Rahardjo, dan Ulil Abshar Abdalla. 

Ketua Panitia Ahmad Solehan mengatakan bahwa kegiatan ini tidak lain sebagai kelanjutan dari seminar kebangsaan yang diselenggarakan 27 November lalu. 

Pembicara di seminar kebangsaan, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ulil Abshar Abdallla, dan Romo Benny Susetyo.
Pembicara di seminar kebangsaan, Ketua KPK Agus Rahardjo, Ulil Abshar Abdallla, dan Romo Benny Susetyo. (istimewa)

Dengan seminar ini diharapkan bisa menghasilkan Indonesia yang lebih beradab dan sejahtera dengan dimulai dari gerakan anti-korupsi. 

"Dimulai dari antikorupsi. Korupsi membuat turun peradaban,"kata Ahmad Solehan. 

Sementara Ketua PBNU H Robikin Emhas mengaku tertarik dengan seminar kebangsaan ini karena relevan dengan dunia yang sedang berubah, yakni menguatanya politik identitas. 

Politik identitas, katanya, bisa dilihat dari mulai terpilihnya Donald Trump di Amerika Serikat sampai terakhir pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. 

BERITA TERKAIT

Robikin Emhas menjelaskan dalam pandangan NU, Islam bukan menjadi aspirasi, melainkan menjadi inspirasi. 

Yang dimaksud dengan Islam menjadi inspirasi, ialah dengan mengambil nilai dan sari patinya untuk meningkatkan peradaban. Namun demikian, ia masih yakin, Islam di Indonesia akan selalu moderat selama ada NU. 

"Insya Allah Islam di Indonesia masih moderat yang selama ini dikawal oleh Nahdlatul Ulama sebagai Islam Nusantara," terangnya. 

Ia berharap, hasil dari seminar ini dapat tersosialisasi dengan baik, sehingga kebinekaan dan keragaman di Indonesia tetap terjaga dan terawat dengan baik. 

"Dengan begitu kebersamaan kita, keberagaman kita bukan ancaman, bukan ancaman tapi semakin memperkokoh kebersamaan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas