Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Sudirman Said jelang Pilgub Jawa Tengah 2018 masih berada di bawah 4 persen.

Elektabilitas mantan Menteri ESDM itu masih jauh di bawah nama-nama beken lain seperti Ganjar Pranowo (50,9 persen), Ki Enthus Susmono (7 persen), Musthofa (4,9 persen), Budi Waseso (4,9 persen), Bambang Sadono (4,8 persen), Ferry Juliantono (4,2 persen), dan Rustriningsih (4 persen).

Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan Sudirman Said perlu melakukan langkah strategis untuk segera meningkatkan elektabilitasnya jika jadi diusung Partai Gerindra di Pilgub Jateng.

"Langkah strategis itu adalah menggandeng kepala daerah seperti bupati dan wali kota yang memiliki elektabilitas tinggi di kawasan Jawa Tengah sebagai wakil. Kalau melakukan itu Sudirman bisa mengambil basis suara yang lebih nyata," kata Ardian.

Baca: Pengacara Praperadilan: Sidang Perdana Kasus e-KTP Setya Novanto Seolah Dipaksakan

"Kalau ambil artis sebagai wakil itu sama saja dengan dirinya yang populer di kancah nasional. Itu tadi, Sudirman perlu mengambil langkah menggaet basis suara yang lebih ‘real’," ujarnya kepada Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (15/12/2017).

Langkah berikutnya yang perlu dilakukan Sudirman Said menurut Ardian Sopa adalah mengikuti apa yang dilakukan Anies Baswedan di Jakarta.

Yaitu dengan mengedepankan kompetensi dan ‘track record’ nya sebagai menteri.

"Pak Sudirman ini tokoh nasional, sudah banyak yang tahu, tapi masyarakat perlu diyakinkan dengan sosok yang berpengalaman menjalankan roda pemerintahan. Posisi Pak Sudirman sama dengan Pak Anies, yaitu ia bisa mengedepankan kompetensinya sewaktu menjadi menteri seperti apa yang dilakukan oleh Pak Anies sewaktu kampanye yaitu menawarkan pendidikan yang lebih baik bagi warga Jakarta," ujar dia.

Sebelumnya sosok Sudirman Said menyatakan siap maju ke Pilgub Jateng bila diamanahkan tugas oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Saya tidak pernah menolak bila diamanahkan sebuah tugas," ujarnya beberapa waktu lalu.