Hasil Survei, Elektabilitas Prabowo Subianto Meningkat Tajam
Sejumlah tokoh muncul jelang pemilihan presiden 2019. Termasuk Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang sempat berduel pada tahun 2014.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah tokoh muncul jelang pemilihan presiden 2019. Termasuk Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang sempat berduel pada tahun 2014.
Selain Jokowi dan Prabowo, juga muncul nama lain seperti, Gatot Nurmantyo, Anies Basweden, Zulkifli Hasan, Puan Maharani, Muahaimin Iskandar, Agus Yudhoyono, dan Airlangga Hartato.
Lembaga survei IDM menggelar jajak pendapat dimana pelaku ekonomi pasar tradisional menginginkan perubahan nyata di tahun 2019 mendatang.
Saat responden diajukan pertanyaan apakah pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janji kampanyenya dalam membangun ekonomi kerakyatan.
Baca: Rabu, Ridwan Kamil Bakal Tentukan Pendamping di Pilgub Jabar
Ternyata 77.3% responden menjawab pemerintahan Jokowi-JK tidak meralisasikan janji mereka untuk membangun ekonomi kerakyatan dan tidak memprioritaskan pasar tradisional sebagaimana janjinya dalam kampanye.
"Sedangkan sebanyak 14.1% menjawab pemerintah Jokowi-JK sudah merealisasikan janjinya, walau belum dapat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Dan sisanya sebesar 8.6% menjawab tidak tahu," ujar Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi dalam keterangan tertulis, Senin (18/12/2017).
IDM, kata Firman, pihaknya juga menanyakan kepada responden soal keadaan ekonomi keluarga selama 3 tahun terakhir.
Sebanyak 71,8% mengatakan terjadi penurunan ekonomi keluarga.
Akhirnya mereka harus mensiasati dengan cara mengurangi hal-hal yang tidak mendesak, seperti pakaian dan jumlah kebutuhan bahan Pangan yang tidak pokok misalnya susu ,daging ,ikan ,telur dan berharap anggota keluarga tidak ada yang sakit karena akan menambah biaya yang harus dikeluarkan.
Baca: Ini 5 Fakta yang Bikin Heboh Sidang Setya Novanto
"Sementara itu, 20.7% mengatakan kondisi mereka pas-pasan saja, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tanpa bisa menyisihkan untuk menabung dan sisanya sebanyak 7.5% mengatakan kondisi ekonomi mereka membaik dan ada peningkatan penghasilan walaupun sedikit bisa untuk ditabung dan kebutuhan sosialita," katanya.
Firman lalu mengatakan pihaknya bertanya kepada responden tokoh yang layak menjadi Presiden Indonesia pada 2019.
Hasilnya, nama Jokowi dipilih 26,30 persen responden.
Sedangkan, Prabowo Subianto mendapatkan suara 44,70 persen responden.
Selanjutnya, nama Gatot Nurmantyo dengan 8,30%, Puan Maharani 3,50 persen, Muhaimin Iskandar 2,10 persen.
"Sementara Zulkifli Hasan mendapat suara 1,40 persen, Anies Basweden 2,30 persen, Agus Yudhoyono 0,80 persen dan Airlangga 4,20 persen, lantas tidak menjawab alias tidak puny pilihan 6,40 persen," bebernya.
Untuk pelaksanan survei ini sendiri, IDM melaksanakannya pada 28 November -10 Desember 2017, dan penelitian ini berlokasi di 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indoensia.
Jumlah responden sebanyak 2.180 orang.
Para responden pada penelitian ini tersebar secara proposional di 1090 pasar tradisonal yang tersebar di 390 kota/kabupaten.
Data berasal dari laki-laki dan perempuan yang berinteraksi di pasar tradisonal dengan ragam umur dan pendidikan. Margin of error ± 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%.
Adapun metode yang digunakan, penelitian ini menggunakan instrumen data berupa angket. Angket dibuat berdasarkan kebutuhan data yang akan di ekplorasikan dalam penelitian, angket ini bersifat terbuka dan tertutup.
"Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner yang sebelumnya sudah dirumuskan oleh para peneliti," jelasnya.