Pemerintah Berhasil Turunkan 89 Persen Titik Kebakaran
Pada 2015, kebakaran hutan masih tercatat sekitar 22.000 titik, sementara di 2017 menjadi kurang dari 2.500 titik atau turun 89 persen.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari 2015 sampai 2017, titik kebakaran hutan dan lahan telah berkurang secara signifikan.
Pada 2015, kebakaran hutan masih tercatat sekitar 22.000 titik, sementara di 2017 menjadi kurang dari 2.500 titik atau turun 89 persen.
"Hasil ini tidak lepas dari berbagai upaya konkret yang telah dilaksanakan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta yang terus berupaya mewujudkan komitmen Indonesia untuk menjaga perubahan iklim,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, di Jakarta, Selasa (19/12).
Menko Darmin menerangkan, sistem produksi sumberdaya lahan yang lebih hijau dan rendah asap (low haze) merupakan kepentingan ekonomi nasional.
Untuk itu kata Darmin pencegahan harus menjadi bagian dari sistem produksi lestari tersebut.
"Ini penting agar perekonomian kita menjadi tangguh dan berkelanjutan,” jelas Darmin.
Guna meningkatkan pencegahan Kemenko Perekonomian implementasikan standar pencegahan kebakaran hutan kebun dan lahan (karhutbunla) dengan pendekatan klaster dan berbasis masyarakat. Darmin menyebut programnya berupa Masyarakat Peduli Api (MPA), Desa Tangguh Bencana Karhutbunla (Destana), Kelompok Tani Peduli Api (KTPA), dan Desa Makmur Peduli Api (DMPA).
Dalam jangka pendek, pemerintah membentuk Sustainable Landscape Management Multi Donor Trust Fund (SLM-MDTF). Fasilitas dana perwalian yang dikelola oleh Bank Dunia ini, didukung dengan dana hibah dari
Pemerintah Norwegia dan Pemerintah Australia.