TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telah dikukuhkannya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), menyebabkan posisi Koordinator Bidang Ekonomi DPP Partai Golkar kosong.

Posisi tersebut diketahui masih dijabat oleh Airlangga hingga Setya Novanto mendapatkan status tersangka.

Untuk menunjuk seseorang mengisi posisi tersebut, Ketua DPP Golkar Ibnu Munzir, mengatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan dari Ketum terpilih.

"Perombakan kepengurusan Partai Golkar sangat tergantung dari keinginan ketua umum terpilih. Apalagi formaturnya tunggal," ujar Ibnu, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa (19/12) kemarin.

Disinggung siapa yang akan mengisi posisi Koordinator Bidang Ekonomi, Ibnu enggan berkomentar.

Sementara politisi Golkar lainnya, Azis Syamsudin mempersilahkan untuk menanyakan hal tersebut kepada Airlangga.

Baca: Ini Pesan Setya Novanto Kepada Kader Golkar

"Tanya Pak Airlangga itu, saya tidak tahu. Tanya beliaulah, jangan saya yang jawab," ujar Azis.

Tak jauh berbeda, politisi Golkar lainnya yakni Roem Kono menjawab tak tahu siapa yang akan menjabat posisi itu nantinya. "Waduh, itu saya nggak tahu ya," ujar Roem Kono.

Diberitakan sebelumnya, muncul desas desus draft yang telah dikeluarkan oleh Golkar untuk mengisi sejumlah posisi yang menjadi pertanyaan publik, Rabu (20/12/2017).

Draft sementara itu tersebar melalui aplikasi Whatsapp dengan berupa dua buah foto.

Dalam draft tersebut, tertulis posisi Koordinator Bidang Ekonomi akan dijabat oleh Azis Syamsudin.

Sementara, posisi Sekjen dijabat oleh Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko, dan Idrus Marham ditunjuk menjadi Menteri Sosial.