Umbar 'Kemesraan', Kapolri Sebut Panglima TNI Sebagai Kakaknya
Hubungan akrab antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali diumbar ke publik.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan akrab antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kembali diumbar ke publik.
Keduanya kembali bersua pada Apel Kesiapan Operasi Lilin 2017 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).
Tito dan Hadi pada kesempatan kali ini menjadi inspektur upacara bersama pada apel yang digelar untuk memantau keamanan selama libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Seusai apel, mantan Kepala BNPT ini mengungkapkan bahwa kini hubungan TNI-Polri sudah sangat baik.
Hal itu menurut dia tergambar dari hubungan baik yang dijalin oleh pejabat tinggi kedua institusi tersebut.
Baca: Kapolri Minta Polisi Beri Warning Dulu Sebelum Tilang Anggota TNI
Bahkan Tito menyebut sosok mantan Danlanud Adi Soemarmo Solo tersebut sebagai kakaknya sendiri.
Seperti diketahui keduanya merupakan lulus Akabri. Hadi lulus pada 1986, sementara Tito pada 1987.
"Beliau kakak saya, saya akan ikut arahan kakak saya," ujar Tito sambil tersenyum.
Tito mengungkapkan hubungan dialogis TNI-Polri sudah sangat baik sehingga tidak ada miskomunikasi antara dua lembaga tersebut.
"Apalagi bapak ibu bisa melihat bagaimana hubungan TNI-Polri bagus sekali. Saya ada apa apa tinggal lapor bapak panglima. Bapak panglima cepat sekali memberikan respon, saya mau ucapkan terima kasih," tambah Tito.
Sebelum bertemu pada acara ini Tito sempat menumpangi pesawat terbang Sukhoi bersama Hadi pada acara penyematan brevet wings di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (20/12/2017) kemarin.
Keduanya juga sempat melaksanakan acara silaturahim hingga "ngopi" bersama di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017) lalu.
Seperti diketahui hubungan TNI-Polri sempat memanas setelah isu pembelian senjata oleh lembaga nonmiliter dihembuskan oleh Panglima TNI sebelumnya, Jenderal Gatot Nurmantyo.
Beberapa saat setelahnya ratusan senjata jenis Stand Alond Grand Launcher (SAGL) milik Polri ditahan oleh Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI di Gudang Kargo Unex Bandara Soekarno-Hatta.