Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi IV DPR: KLHK Kini Lebih Eco Populis

Hal ini terkait peran Siti mendorong perwujudan keadilan sosial melalui program perhutanan sosial, rehabilitasi danau.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Anggota Komisi IV DPR: KLHK Kini Lebih Eco Populis
Richard Susilo
Menteri lingkungan hidup Siti Nurbaya Bakar (60) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –- Anggota Komisi VII DPR RI Ahmad M Ali menyampaikan apresiasi atas prestasi kinerja Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Siti Nurbaya Bakar.

Hal ini terkait peran Siti mendorong perwujudan keadilan sosial melalui program perhutanan sosial, rehabilitasi danau.

Menurutnya, respon cepat atas berbagai tindak pidana lingkungan, termasuk penanganan kebakaran hutan sebagai prestasi yang patut untuk diapresiasi.

Ahmad M Ali
Ahmad M Ali (Istimewa)

"Saya kira terobosan dan langkah-langkah yang diambil Menteri Siti Nurbaya dalam tata kelola hutan dan lingkungan hidup sejauh ini on the right track. Regulasi kehutanan sudah menunjukan standar yang baik, tidak liberal, syarat-syarat dan instrumennya juga baik," kata Ahmad dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (23/12/2017).

Ahmad juga menyinggung peran Siti melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, pemberian hak kelola melalui instrumen perhutanan sosial, pada masyarakat adat sejalan dengan agenda pembangunan kehutanan yang berorietansi eco populisme.

Ahmad M Ali menjelaskan, kondisi tata kelola hutan sebelumnya penuh dengan masalah, baik itu yang berkaitan dengan teritorialiasi peta kawasan maupun aspek legalitasi ijin pemanfaatan, sarat dengan konflik tumpang tindih akses dan klaim.

BERITA REKOMENDASI

Sejak dijabat Siti Nurbaya katanya, eskalasi konflik semacam itu menurun drastis, akibat terbukanya akses masyarakat sekitar hutan untuk ikut berpartisipasi menjaga dan mengelola hutan.

"Masalah tata kelola hutan dan lingkungan di Indonesia, merupakan silang sengkarut dari masa lalu. Proses pembenahan instrumen yang dilakukan Siti Nurbaya mampu memberi jalan tengah yang lebih berkeadilan bagi semua pemangku kepentingan," katanya.

Ahmad Ali menyebutkan, salah satu apresiasi adalah penundaan ijin pemanfaatan hutan alam 66, 4 juta hektar, rehabilitasi hutan dan lahan 179, 4 ribu hektare, perbaikan proses industri lewat penurunan beban limbah. Program semesta Bank Sampah, restorasi danau, dan sebagainya.

Termasuk adalah ratifikasi instrumen pemanfaatan bahan berbahaya seperti Merkuri. Keseluruhan program-program ini kata dia, sesuai dengan harapan kita bersama bahwa, aspek eksploitasi dan pemulihan hutan dan lingkungan harus seimbang dalam kacamata ekosistem menyeluruh.

"Bagi saya, langkah-langkah Siti Nurbaya sudah beroperasi dalam perspektif Eco Populism. Orientasinya pada dua hal: Perlindungan hutan dan lingkungan dan Kesejahteraan masyarakat sekita hutan. Saya kira, program dan terobosan lewat KLHK ini adalah pembaruan besar yang patut diapresiasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas