Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kalah Suara di PBB Soal Yerusalem, MUI Minta Sosialisasi Boikot AS Lebih Masif

Diketahui Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, dalam pemungutan suara itu hanya didukung oleh 9 negara.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Kalah Suara di PBB Soal Yerusalem, MUI Minta Sosialisasi Boikot AS Lebih Masif
News Straits Times
nama negara-negara PBB 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Sa'adi berkomentar mengenai pemungutan suara resolusi pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel di PBB.

Diketahui Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, dalam pemungutan suara itu hanya didukung oleh 9 negara.

Seperti dirilis situs PBB, negara yang ikut mendukung Ibu Kota Israel berada di Yerusalem, adalah Amerika Serikat, Israel, Guatemala, Honduras, Togo, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Kepulauan Marshall.

Baca: Mentari Belum Ditemukan Meski Orangtua Habis Jutaan Rupiah Datangi Belasan Orang Pintar

Sedangkan, 128 negara tidak mendukung Amerika Serikat, 35 negara lain memilih abstain dan 21 negara absen.

Zainut menilai semakin jelas saat ini untukmenyuarakan dan mensosialisasikan pemboikotan pada produk AS dan Israel merata di seluruh Indonesia.

"MUI semakin yakin bahwa gerakan untuk memboikot produk AS dan Israel harus lebih disuarakan dan disosialisasikan agar menjadi gerakan bersama (people power) yang lebih masif dan merata di seluruh Indonesia, syukur-syukur nanti diikuti oleh masyarakat dunia," tutur Zainut di Jakarta, Sabtu (23/12/2017).

Berita Rekomendasi

Zainut menyayangkan sikap Amerika Serikat sebagai negara yang mengagung-agungkan demokrasi justru anti demokrasi.

Baca: Kisah Kapolsek Cantik Sukses Besarkan Kedua Anaknya Seorang Diri

"Sangat disayangkan negara yang selama ini mendewakan demokrasi ternyata justru paling anti demokrasi. Seharusnya Amerika Serikat tunduk dan menghormati suara mayoritas karena itulah makna yang paling hakiki pada demokrasi," ungkap Zainut.

MUI, kata Zainut, mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia yang tetap konsisten melakukan penolakan unilateral AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Sikap ini menunjukan bahwa pemerintah dan rakyat Indonesia bersama mayoritas dunia mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari cengkeraman penjajah zionis Israel," ujar Zainut.

Sebelumnya, pada (18/12/2017) lalu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan tiga petisi kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Indonesia.

MUI berharap Trump bisa mengubah sikap dan mencabut keputusannya terhadap Yerusalem.

Keputusan yang kontroversial itu, menurut MUI sudah melukai hati banyak umat, tak hanya Islam, namun juga Kristen.

Israel menurut MUI telah melanggar konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, dan karenanya, seluruh masyarakat Indonesia harus memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas