Sambut Tahun 2018, API Jawa Barat Gelar Demo Tolak LGBT
Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat menggelar aksi demonstrasi menolak hadirnya lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menutup akhir tahun 2017 dan bersiap sambut tahun 2018, Aliansi Pergerakan Islam Jawa Barat (API Jabar) menggelar aksi demonstrasi menolak hadirnya lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia.
Aksi tersebut digelar API Jabar, saat acara Car Free Day (CFD) di kawasan Dago, Bandung, Minggu (31/12/2017).
Aksi Tolak LGBT dilakukan API Jabar bersama dengan Ikatan Remaja Masjid Al Ihsan Darul Hikam serta Pelajar Islam Indonesia (PII), sejak pukul 07.00 hingga 10.00 WIB pagi tadi.
Ketua API Asep Syarifudin mengatakan bahwa aksi ini adalah bentuk penyelamatan generasi muda memasuki tahun 2018.
Baca: LIPI Ciptakan Kartu Ucapan Tahun Baru, Seukuran Virus Polio, Lebih Kecil Dari Rambut Manusia
Lantaran Asep menilai LGBT adalah perilaku menyimpang, penyakit masyarakat dan tentu akan mendapatkan azab dari Allah SWT.
"LGBT adalah perilaku menyimpang. LGBT bukan persoalan HAM tapi nafsu yang menyimpang," ujar Asep, melalui pesan singkat, Minggu (31/12/2017).
Asep menegaskan, salah satu poin penting dari pernyataan sikap aksi ini adalah mendesak kepada Pemerintah untuk bersikap tegas terhadap gerakan LGBT.
Pihaknya juga mendesak kepada Presiden Jokowi dan DPR RI untuk membuat peraturan yang tegas dalam menentang LGBT.
"Ini memang harus dibuatkan Undang-Undang terkait larangan LGBT dengan sanksi hukum yg tegas," ungkapnya.
Ia juga menekankan, aksi ini adalah kali kedua API Jabar melakukan demonstrasi menolak LGBT, setelah sebelumnya aksi yang sama pernah digelar pada Jumat, 29 Dessember 2017, di Gedung Sate, Bandung.
"Insya Allah bulan depan API JABAR akan audiensi ke DPR RI agar segera membuat UU larangan LGBT di Indonesia," kata Asep.
Lebih lanjut, Asep menegaskan kembali bahwa sedikit pun tidak ada tempat bagi LGBT di NKRI, terkhusus di Tanah Pasundan.