Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen PDIP: Kami Tak Terpikir Ganti Azwar Anas

Hasto menegaskan partainya mengambil keputusan secara seksama, melalui pertimbangan yang matang, dan tahapan-tahanan yang jelas dan terukur.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Sekjen PDIP: Kami Tak Terpikir Ganti Azwar Anas
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) saat acara pengumuman bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (4/1/2018). PDI Perjuangan secara resmi mengusung Djarot Saiful Hidayat sebagai Bacagub Sumatera Utara, pasangan Jhon Wempi dan Habel Melkias Suwae sebagai bacagub-cawagub Papua, pasangan Herman Hasan Nusi dan Sutono sebagai bacagub-cawagub Lampung, pasangan Abdul Ghani Kasuba dan M Al Yasin Ali sebagai bacagub-cawagub Maluku Utara dan pasangan Tuan Guru Haji Ahyar Abduh dan Mori Hanafi sebagai bacagub-cawagub Nusa Tenggara Barat pada Pilgub 2018. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjend DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi isu mundurnya Abdullah Azwar Anas dari pencalonan Pilkada Jawa Timur 2018.

Hasto menegaskan partainya mengambil keputusan secara seksama, melalui pertimbangan yang matang, dan tahapan-tahanan yang jelas dan terukur.

"Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab keputusan diambil berdasarkan prinsip sebagai partai yang menjabarkan ideologi Pancasila," kata Hasto dalam keterangan yang disampaikan kepada redaksi Tribunnews.com, Jumat (5/1/2018).

Ketika partai mengambil atas pertimbangan ideologis, kata Hasto, maka pasangan calon yang diusung didedikasikan untuk rakyat, bangsa dan negara.

Baca: Anak Muda Indonesia Banyak yang Tak Mengenal Ratna Sari Dewi, Perempuan Jepang Istri Soekarno

"Gus Ipul dan Anas lahir dari kultur NU, dan keduanya memiliki kinerja yang baik dan membanggakan. Keduanya memiliki wawasan yang luas dan hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat. Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikit pun untuk mengganti paslon tersebut," ujarnya menegaskan.

Hasto mengingatkan bahwa dalam alam politik kekuasaan menang-menangan yang sering diterapkan 'pihak sana', pihak yang memuja kekuasaan, dan dengan demikian melupakan etika dan moral, memang ada kecenderungan menghalalkan segala cara.

Berita Rekomendasi

"Mereka yang telah kami pilih, dan punya potensi menang, tentu saja secara sengaja dan sistematis dicoba diturunkan elektabilitasnya. Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui rekayasa pelanggaran moral; isu korupsi; dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya," kata Hasto.

Baca: Jawa Barat Sering Terjadi Gempa, Berikut Penjelasan BMKG

Atas berbagai dinamika tersebut Hasto meminta kepada seluruh pasangan calon untuk tetap teguh pada jalan kepemimpinan untuk rakyat.

"Perubahan hanya bisa terjadi melalui force majeure, misal calon berhalangan tetap, atau mengundurkan diri karena tidak diizinkan oleh keluarga dekatnya, atau karena kepentingan yang lebih besar sebelum batas akhir pendaftaran," ujar Hasto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas