TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperluas wawasan di berbagai bidang dan meningkatkan ilmu pengetahuan, anggota Basarnas didorong untuk meningkatkan minat baca.

Hal itu disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi disela menerima bantuan buku dari Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim yang menulis bukunya sendiri.

"Kehormatan bagi kami atas kehadiran Chappy Hakim, ini merupakan hari yang lama ditunggu, beliau sudah janji, waktunya saya tunggu-tunggu terus, ternyata mungkin beliau menunggu saya menjadi (memperoleh) bintang 3 dulu," kelakar Syaugi di Jakarta, Selasa (9/1/2018).

Syaugi meyakini bahwa sebanyak apapun buku, pasti akan memberikan manfaat. Saat ini di perpustakaan Basarnas yang terletak di lantai dasar Gedung itu telah memiliki sekitar 800 buku dari berbagai literatur.

Mantan Atase pertahanan di Moskow Rusia ini juga menyatakan kebanggaannya terhadap sosok Chappy yang tetap berdiri paling depan menjadi penulis, pengamat, dan pembicara di usia yang sudah tidak muda lagi.

"Semoga ini bukan yang pertama dan terakhir," ungkapnya.

Chappy menyatakan bahwa semua rakyat membanggakan Basarnas. Alangkah senangnya dapat memberikan buku kepada seluruh anggota Basarnas melalui perpustakan ini.

"Saya tidak sekadar menyuruh tetapi juga mempraktekkan sendiri, menulis dan membaca untuk meningkatkan wawasan," ujar Chappy.

Harus diakui saat ini, kelemahan terbesar SDM Indonesia adalah literasi menulis dan membaca. Dari ratusan negara, Indonesia berada ada peringkat 60.

"Saya senang dapat memberikan buku bagi Basarnas, karena dari fokus tulisan saya yakni defense, aviasi, dan leadership, maka ada benang merahnya dengan tugas Basarnas," paparnya.

Syaugi menambahkan bahwa kepada anggota Basarnas, didorong minimal 1-2 kali dalam seminggu untuk ke perpustakaan demi meningkatkan minat baca dan meningkatkan wawasan.