Khofifah-Dardak Harus Lebih Waspada Hadapi Kekuatan Gus Ipul-Puti
Kehadiran Puti membuat suara perempuan yang tadinya dominan ke Khofifah akan terpecah ke dia
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhirnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P) menjatuhkan pilihannya kepada Puti Guntur Soekarno untuk menggantikan Bupati Banyuwangi Azwar Anas sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Saifullah Yusuf di Pilkada Jawa Timur 2018.
Menurut Pengamat Komunikasi Universitas Paramadina Hendri Satrio, masuknya cucu dari Presiden Pertama RI, Soekarno dari anak pertamanya Guntur Soekarnoputra ini akan menambah semarak konstelasi politik di Jatim.
Paling tidak, pria yang juga aktif di Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi) ini melihat, suara perempuan yang selama ini tertuju kepada calon Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa akan terpecah.
"Kehadiran Puti membuat suara perempuan yang tadinya dominan ke Khofifah akan terpecah ke dia," ujar Hendri Satrio kepada Tribunnews.com, Rabu (10/1/2018).
Selain itu majunya Puti akan semakin merapatkan barisan keluarga besar Proklamator RI dan pendukung nasionalis Soekarno di Jawa Timur.
Baca: Kader PDIP Nonton Bareng HUT PDI Perjuangan, Secara Lesehan Lewat Monitor
Belum lagi kini pasangan Gus Ipul dan Puti mendapatkan kekuatan tambahan dari Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang jumlah suaranya cukup signifikan. Yakni Gerindra (13 kursi) dan PKS (6 kursi).
Untuk itu Hendri Satrio mengingatkan lawan Gus Ipul-Puti, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elistianto Dardak untuk lebih berwaspada dalam PIlkada Jatim 2018.
"Kubu Khofifah tidak boleh lengah. Dukungan ke Gus Ipul makin kuat," katanya.
Diberitakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Dwi Hartono pun membenarkan keduanya telah mengambil Surat Keputusan (SK) pencalonan saat mendatangi Kantor DPP PDI-P.
"Iya (mengambil SK di DPP Lenteng Agung). Nanti biar Ibu aja yang langsung mengumumkan," kata Bambang di kantor DPP PDI-P Menteng, Jakarta, Rabu (10/1/2018).
Sebelumnya, beberapa nama kembali mengemuka setelah Abdullah Azwar Anas memilih mundur dari cawagub pendamping Gus Ipul.
Nama yang muncul di antaranya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Puti Guntur Soekarnoputri, Ahmad Basarah, Said Abdullah, dan Bambang Dwi Hartono. Kelima nama terakhir adalah kader PDI-P.
Namun, akhirnya nama Puti Guntur Soekarno lah yang dipilih Megawati.(*)