Ganjar Yakin Isu Kasus Korupsi e-KTP akan Digunakan Lawan Politiknya di Pilgub Jateng
Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa isu kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP pasti akan digunakan lawannya dalam Pilkada Jateng 2018 mendatang.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa isu kasus dugaan korupsi proyek pengadaan E-KTP pasti akan digunakan lawannya dalam Pilkada Jateng 2018 mendatang.
Isu tersebut pasti digunakan karena saat ini pun isu itu terus merebak dan sudah digunakan.
Namun, Ganjar mengaku bisa membuktikan kejujurannya tak menerima uang dalam kasus E-KTP.
"Sudah pasti akan digunakan wong sekarang aja sudah digunakan kok. Tapi, kejujuran tidak korupsi itu bisa ditunjukkan," ujar Ganjar, saat ditemui di kantor pusat DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (10/01/2018).
Calon petahana Gubernur Jawa Tengah itu mengaku tak khawatir apabila namanya disebut-sebut terkait dengan kasus itu.
Baca: Ada 19 Calon Tunggal di Pilkada Serentak 2018
"Fitnah apa pun bisa dicapai, maka kalau dilakukan media tracking sebutkan aja satu per satu, ada nggak bukti bukti yang kemudian bisa menunjukkan itu," ungkapnya.
Ganjar mengatakan bahwa seseorang yang memiliki program korupsi akan mengalami tekanan lebih berat karena akan sangat mungkin diterpa isu korupsi.
"Pokoknya kalau sudah punya program pemberantasan korupsi jangan pernah mundur karena Anda akan dihajar dengan itu juga," tegasnya.
Ia yakin elektabilitasnya tak akan luntur dengan adanya isu tersebut.
Baca: Terlibat Pembunuhan 15 Tahun Lalu, Anggota Yakuza Jepang Tertangkap di Thailand
Hal itu lantaran para pendukung, diyakini Ganjar sudah memiliki selera terhadap calon yang dipilih.
Mereka yang sudah punya pilihan ideologis biasanya akan sulit terpisahkan. Maka ia mengaku tak khawatir.
Namun, ada pula massa yang masih cair, dimana belum menentukan pilihan. Ia mengatakan massa tersebut masih berpotensi beralih kemana pun.
"Ya kalau massanya masih cair, potensi swing masih ada. Kemana pun selera mereka. Bisa ke kadernya, partainya, programnya, atau ikatan batinnya," ujar Ganjar.