Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gunung Agung Kembali Mengeluarkan Asap Pekat

Ketika itu, Kabid Mitigasi Gunung Berapi PVMBG, Gede Suantika, menjelaskan aktivitas vulkanik Gunung Agung mengalami penurunan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gunung Agung Kembali Mengeluarkan Asap Pekat
Tribun Bali/Saiful Rohim
Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Minggu (24/12/2017). TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gunung Agung kembali mengeluarkan asap pekat, Kamis (11/1/2018) sore ini.

Gunung Agung masih ditetapkan pada status Awas level IV.

Hingga berita ini diturunkan, PVMBG belum dapat dikonfirmasi.

Tribun Bali masih berupaya melakukan konfirmasi ke PVMBG terkait fenomena Gunung Agung sore ini.

Pantauan Tribun Bali, asap abu pekat terus keluar dari kawah Gunung Agung.

Baca: Terulang Lagi, Dua Bule Nekat Mendaki Gunung Agung dari Jalur Pasar Agung Sebudi

Sebelumnya, wilayah KRB telah dipersempit menjadi 6 Km, keputusan tersebut diambil setelah PVMBG menganalisis aktivitas Gunung Agung yang mengalami penurunan.

Berita Rekomendasi

Ketika itu, Kabid Mitigasi Gunung Berapi PVMBG, Gede Suantika, menjelaskan aktivitas vulkanik Gunung Agung mengalami penurunan.

Baik dari sisi kegempaan (seismograf), deformasi, maupun pertumbuhn lava di dalam gunung.

Aliran lava yang naik kepermukaan melambat.

Volume lava di dalam kawah masih sekitar 20 juta meter kuubik, atau sepertiga dari kapasitas kawah yang mecapai 60 juta meter kubik.

Laju pertumbuhan lava rendah.

Kecil kemungkinan akan penuhi kawah dalam waktu singkat.

Perlu waktu hingga beberapa tahun untuk memenuhinya.

Dari jumlah kegempaan juga mengalami penurunan.

Tapi, seismograf masih merekam ada kegempaan yang rendah dan tinggi. Ini mengindikasikan msih ada aliran magma dari kedalaman hingga ke permukaan.

Energi gempa, akuinya, belum menunjukan peningkatan yang signifikan.

Data deformasi dalam beberapa hari terakhir menunjukan trend stagnan.

Hal ini menandakan belum ada peningkatan sumber tekanan yang signifikan.

"PVMBG persempit radius KRB sesuai hasil rapat evaluasi di Jakarta. Dengan melihat hasil seismograf serta deformasi," kata Suantika.

Dari hasil evaluasi tersebut, kata Suantika, diperkirakan potensi bahaya melanda sekitar area di dalam radias 6 kilometer dari kawah Gunung Agung.

Sedangkan daerah di luar 6 kilometer dinyatakan aman.

Lontaran batu pijar, pasir, krikil, dan hujan abu hanya melanda daerah di radius 6 kilometer.

Skala erupsi saat ini, untuk potensi bahaya awan panas kemungkinan masih relatif kecil.

Pertumbuhan lava lambat untuk penuhi kawah.

Untuk mendobrak kubah lava menjadi awan panas diperlukan pembangunan tekanan yang besar.

Sedangkan pembangunan tekanan hingga kemarin belum naik.

Mengingat Gunung Agung masih berstatus Awas, PVMBG mengimbau masyarakat tetap siaga.

Dengan demikian, jika terjadi perubahan kondisi yang cepat masyarakat telah mengantisipasinya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas