Perbedaan Itu Saling Melengkapi, Pemilihan Pimpinan Daerah Adalah Amanat Undang-undang
Perbedaan adalah saling melengkapi dan sudah menjadi kodrat Tuhan untuk diciptakan berbeda yakni bunga warna warni
Penulis: FX Ismanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perbedaan adalah saling melengkapi dan sudah menjadi kodrat Tuhan untuk diciptakan berbeda yakni bunga warna warni, bintang warna warni ada bulan yang berbeda dengan matahari , mahluk yang berbagai jenis dan lainnya. Demikian dikatakan Liber Simbolon menyikapi kondisi Pilkada saat ini, Kamis (11/1/2018).
Menurutnya, hanya perusak yang tak menyukai perbedaan, mungkin memandangnya sebagai musibah bukan rahmat dan anugerah. Coba bayangkan bila nama manusia di dunia semua sama, berarti itu mustahil dan tak akan pernah sama.
Perbedaan, kata Liber Simbolon, jangan dipertentangkan , tapi harus diambil hikmah dan manfaatnya serta artinya. Didalam perbedaan bisa saling mengisi dan melengkapi keterbatasan masing-masing menjadi sesuatu yang sempurna dan indah bagi kebersamaan , bukan malah jadi bencana.
Pemilihan kepala daerah adalah sebagai jalan demokrasi yang diamanatkan undang-undang. Mari lepaskan ego yang sering jadi penghambat kebersamaan dan kedamaian serta pembawa musibah dalam hidup.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya alam melimpah, sehingga menjadi salah satu daya tarik buat investor asing bahkan sebuah negara untuk menguasai.
Pilkada harus melahirkan pemimpin yang bertanggung jawab dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Kalau tidak maju signifikan berarti ada yang salah dan harus menyadari adanya perubahan. Masyarakat harus memilih dan berjiwa rela menjadi peserta dalam proses pemilihan kepala daerah.
Hal ini adalah semata untuk memilih pemimpin yang bersih, melayani masyarakat sehingga relawan membantu agar saat proses pemilihan kepala daerah tidak dicurangi dan ditelikung.
"Kita yang menciptakan perubahan itu dan kita yang mewujudkan nya, Indonesia pasti lebih baik," ujar Liber Simbolon Dosen Universitas Bung Karno Jakarta ini. (*)